KEBUMEN,  – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kebumen kembali mentasarufkan dana zakat, infak  dan shodaqoh (ZIS) kepada para mustakhik. Pentasarufan tahap IV 2016 meliputi Kecamatan Ambal, Mirit, Prembun, Kutowinangun, Padureso, Poncowarno, Bonorowo sekaligus pencanangan inovasi program APIK atau Aparatur Sipil Negara Peduli Kemiskinan di Kecamatan Bonorowo, Senin (19/12).

Ada pun jumlah dana ZIS yang disalurkan oleh Baznas periode ini sebesar Rp 774.950.000,-. Jumlah tersebut meliputi untuk fakir miskin terdiri atas bantuan tunai sebanyak 577 penerima sebesar Rp 173.100.000,-. Bedah rumah sebanyak 12 sebesar Rp 110 juta, kesehatan Rp 75,6 juta, dan penunjang pendidikan Rp 54,6 juta.

Kemudian untuk sabilillah lembaga sebesar Rp 25 juta, sabilillah perorangan Rp 146,5 juta, beasiswa tahap II Rp 182,25 juta untuk 31 penerima, muallaf Rp 1 juta kepada empat orang, ibnu sabil Rp 500.000,- untuk 20 orang dan biaya pentasarufan Rp 7 juta.

Ketua Baznas Kebumen drh Djatmiko menyampaikan, pihaknya berterima kasih kepada para guru SD Negeri di tujuh wilayah pentashorufan tahap IV melalui UPTD Dikpora yang telah menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh dengan baik. Sebagai penghargaan dan rasa terima kasih, Baznas Kebumen meluncurkan bantuan penunjang pendidikan siswa SD dan MI kurang mampu sebesar Rp 54,6 juta. Meliputi 364 siswa yang masing-masing sekolah dua siswa  masing-masing Rp 150.000,-.

“Dana bantuan tersebut diharapkan dapat menunjang kebutuhan sekolah seperti buku, tas, seragam, sepatu  dan sebagainya yang berhubungan dengan kebutuhan anak sekolah,” ujarnya seraya menyebutkan diharapkan hal itu memotivasi para guru PNS lebih optimal dalam menunaikan zakat.

Dengan terbitnya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan PP Nomor 14 Tahun 2014, salah satu ketentuannya mewajibkan setiap desa membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Maka ada peluang untuk meningkatkan zakat mal selain zakat profesi yaitu dari hasil pertanian, perdagangan, dan perhiasan. suaramerdeka.com
(Supriyanto/CN40/SM Network)