KEBUMEN - Pada musim lebaran kali ini pengunjung di Pantai Suwuk berkisar 145 ribu orang . Ini menunjukan bahwa perolehan pengunjung telah melebihi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kebumen sebanyak 132 ribu pengunjung.

"Setiap musim lebaran kita pasti melebihi dari apa yaang sudah ditargetkan oleh dinas,"kata Kepala Pengelolaan Obyek wisata Pantai Suwuk Yahyo.

Yahyo menambahkan dengan adanya peningkatan pengunjungan tersebut idealnya diikuti dengan tingkat pengamanan yang ekstra. Salah satunya dengan memberikan rambu- rambu pada panta. "Kita sudah berkali- kali meminta hal itu, namun kini belum terlealisasikan, masa untuk pengeras suar saja hanya terdapat satu mengaphone," ucapnya

Apalagi, kata Yahyo di ombak di Pantai Suwuk memiliki pusaran arus yang bisa mengancam keselamatan para pengunjung. Pusaran arus yang dinamakan "boleran"oleh warga itu, loasinya selalu berpindah- pindah. Sehingga bagi pengunjung yang belum memahami akan sangat sulit untuk mengetahuinya. Biasanya terdapat ciri- ciri khusus yaitu ombak yang kembali tida pecah akan tetapi akan langsung menuju kearah selatan dengan mulus.

"Pindahnya tidak menunggu bulan, tapi setiap hari biasanya selalu berpindah- pindah. Ombak yang datang akan langsung mengalir ke selatan dengan cepat, tanpa ada halangan dari ombak yang berada di belakangnya,"jelasnya.

"Begitu terjadi pusaran maka korban akanlangsung terhisap, dan tenggelam untuk waktu beberapa lama. Bahkan terkadang jasad korban akan terapungnya di laut tengah,"jelasnya.

Bahkan pada lebaran kali ini telah terjadi kecelakaan laut yang menimpa seseorang pelajar SMK Tamam Karya Kebumen, Alfad Mungidi (16) warga RT 3 RW 3 Desa Watubarut Kecamatan Kebumen yang terseret ombak saat mandi di Pantai Suwuk Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Jumat (24/7) lalu. "Rambu- rmbu tersebut ditempatkan di area yang sering terjadi kecelakaan, seperti palung laut, pusaran air dan tempat dimana sering terjadi pertemuan dua ombak,"katanya.

Kepala Pengelola Pantai Suwuk Yahyo mengatakan, di Pantai Suwuk terdapat boleran atau tempat pusaran air. Tempat tersebut akan sangat berbahaya dika digunakan mandi. Pasalnya wisatawan dapat langsung terseret dan tenggelam dalam hitungan beberapa detik saja. (mam)

Metro Kebumen Ekspres, Selasa 28 Juli 2015