Warga Urut Sewu Ikuti Simulasi Penanggulangan Bencana
KEBUMEN - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 7,2 SR mengguncang Pantai Selatan (urut sewu) Kebumen menyebabkan permukaan air surut sejauh 50 meter. Beberapa saat terjadi gelombang tsunami setinggi 20 meter.
Informasi tersebut didapat dari Early Warning System (EWS) Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen melalui radio panggilan "Heads Up Massage" BMKG Cilacap Gempa berpotensi tsunami. Para warga masyarakat diberi peringatan dini tsunami dengan sirine dan disiarkan lembaga penyiaran setempat.
Namun Gelombang tsunami begitu cepat menerjang hingga menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Ambal dan wilayah pesisir selatan porak poranda. Sebagian rumah penduduk dan fasilitas umum hancur akibat dari gempa dan hantaman dahsyat gelombang tsunami. Bahkan warga lain banyak kehilangan rumah harta dan benda. Sudah bagitu korban meninggal tergeletak dimana mana bahkan sebagain dari keluarga mereka hilang.
Informasi tersebut langsung ditindak lanjuti oleh Pusdalops BPBD Kebumen dengan menginformasikan kepada seluruh Tim Sar dan relawan di Kebupaten Kebumen untuk siaga, melakukan Asesment, dan evakuasi. Selanjutnya Tim Sar, TNI, Polri dan relawan melakukan evakuasi korban luka luka dan meninggal. Korban luka luka langsung dilarikan kerumah sakit terdekat sedangkan korban selamat di evakuasi ketempat aman.
Tapi, itu bukan situasi sebenarnya melainkan Gladi Simulasi tsunami Desa Siaga Bencana (Destana) masyarakat Pesisir Selatan Kebumen yang digelar oleh BPBD Kebumen di lapangan desa Kenojayan Kecamatan Ambal, Rabu (2/11). Kegiatan sendiri melibatkan 250 warga dari 4 desa Kecamatan Buluspesantren dan Ambal serta relawan yang terdiri dari PMI, Tagana, Bumen Rescue, Rapi, Orari, Sar Elang Perkasa, Sar Lawet Perkasa, Sar Pramuka, Mahasiwa, Pramuka, Kokam dan Senkom mitra Polri, Linmas, TNI, Polisi, Anggita Kecamatan, Perangkat Desa dan lainnya.
Sekretaris BPBD Kebumen Ir Agus Subekti mengatakan kegiatan gladi simulasi tsunami tersebut guna meningkatkan kapasitas masyarakat akan siap kesiagaan bencana tsunami. Khususnya, empat desa masing-masing Desa Lembupurwo Kecamatan Mirit, Kenojayan, Kaibonpetangkuran Kecamatan Ambal, dan Setrojenar Kecamatan Buluspesantren mengingat wilayah mereka di pesisir pantai selatan sangat berpotensi tsunami. "Simulasi untuk meningkatkan kapasitas masyarakat untuk siap kesiagaan jika terjadi stunami khususnya warha pesisir pantai," katanya yang kemarin didampingi epala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kebumen, Setyo Aji.
Setyo Aji menambahkan, pelatihan kebencanaan ini penting mengingat ada 8 kecamatan di Kebumen rawan terjadi tsunami. "Delapan kecamatan itu membentang dari Mirit sampai Ayah atau sepanjang 48 km," imbuh dia.
Kepala Desa Kebonpetangkuran, Muhlisin mengatakan pihaknya sangat berterimasih kepada BPBD Kebumen selaku penyedia fasilitasi kegitan simulasi. " Kami dari desa mengucapkan terimaksih kepada BPBD sudah menyediakan fasilitas simulasi, dan haranya kedepan ada pelatihan ditingkat desa," katanya.
Siti Marhamah (45) salh satu warga rt 1 rw 1 Desa Setrojenar mengatakan dengan pelatihan simulasi menjadikan pengetahuan dan bisa menyelamatkan diri jika terjadi bencana. "Ya bagus sekali jadi tahu. Kalau ada bencana bisa menyelamatkan diri," katanya.(saefur/cah) (kebumenekspres.com)