7.100 Pelajar Meriahkan Serenade
KEBUMEN – Sejumlah 7.100 pelajar dan mahasiswa memeriahkan serenade yang digelar sebelum upacara penurunan bendera pada peringatan HUT ke-71 Proklamasi kemerdekaan RI di Alun-alun Kebumen, Rabu (17/8) sore.
Puluhan penampilan diketengahkan para pelajar SD, SMP, SMA sederajat hingga para mahasiswa. Mulai dari teatrikal perjuangan kemerdekaan hingga program pemerintah untuk mengisi pembangunan.
Acara serenade juga dimeriahkan kesenian tradisional tari kuda lumping yang dibawakan ratusan anak-anak SD, parade egrang massal, tari-tarian, musik kemerdekaan, hingga nyanyian lagulagu kebangsaan.
Tampak Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad dan jajaran Forkominda juga ambil bagian menyanyikan lagu-lagu nasional. Pagi hari sebelumnya, upacara peringatan detikdetik proklamasi kemerdekaan ke-71 RI berlangsung khidmat.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Mohammad Yahya Fuad dan komandan upacara Kasat Lantas Polres Kebumen AKPAditia Mulya serta perwira upacara Kasat Sabhara AKPKrida Ristanto.
Hadir Wakil Bupati KH Yazid Mahfudz beserta istri, Zahroh Yazid Mahfudz, istri bupati Kebumen Lilis Nuryani Yahya Fuad, segenap anggora Forkominda, Sekda Kebumen Adi Pandoyo dan para pejabat di jajaran Pemkab Kebumen, Kodim 0709, Polres. Upacara diikuti organisasi profesi, seperti Korpri, PGRI, mahasiwa dan pelajar di Kebumen.
Gotong Royong
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad menyampaikan, kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia saat ini, bukanlah kebebasan yang tanpa batas.
Tetapi kebebasan yang harus bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga setiap ucapan, pikiran dan tindakan itu harus masih dalam satu wadah ikatan NKRI dan bisa dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, bangsa dan masyarakat Indonesia.
“Jangan mudah terhasut, terprovokasi atas tindakan terorisme dan radikalisme, apalagi hingga intoleransi yang mengancam keutuhan bangsa ini. Katakan juga dengan tegas, dan hanya ada satu kata, yaitu lawan terhadap korupsi, narkoba, serta kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujarnya.
Disampaikan juga beberapa pekerja rumah bangsa ini, yakni kemiskinan, kesehatan, pendidikan, energi dan infrastruktur. Gubernur mengajak kepada masyarakat Jateng agar dengan semangat gotong royong saling berpacu untuk berpartisiapsi dan berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. (J19-32)
sumber : suaramerdeka.com