Sukses Kembangkan Pembibitan Gurami



SETIAP pagi tiba hati Suripah (43) selalu teriris. Dia tak mampu memberi uang jajan untuk buah hatinya yang sedang menempuh pendidikan tingkat SD, karena kondisi ekonomi yang serba minim. Profesi Ahmad Zainudin (53), suami Suripah, tak mampu menyukupi semua kebutuhan keluarga.

Minimnya penghasilan Ahmad Zainudin sebagai tukang kayu biasa membuat warga Desa Kedungwaru, Kecamatan itu memutar otak dan menguras keringat untuk keluar dari masalah tersebut. Kondisi itu terjadi beberapa tahun silam. Kini Ahmad Zainudin dan Suripah tela sukses usaha dibidang pembibitan ikan gurameh.

Suripah mengisahkan, keterbatasan ekonomi keluarga waktu itu tidak membuatnya putus harapan. Dengan keyanikan, ketekunan dan doa yang kuat, keluarga tersebut berhasil keluar dari kemelut ekonomi dengan memiliki usaha pembibitan ikan gurameh yang digelutinya sejak 2003.

Berbekal kemampuan seadanya, karena Ahmad dan Suripah belajar secara otodidak, usaha tersebut terus berjalan.

Sebelum memiliki usaha pembibitan segala upaya telah dilakukan tanpa kenal lelah. Salah satunya, Suripah pernah menggeluti usaha membuat makanan tradisional rengginang. Dari hasilnya keluarga kecil itu mulai mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ketakutan

Rengginang itu berhasil menembus pasar luar daerah. Tetapi usaha itu hanya berjalan dua tahun, setelah nama produknya dibajak oleh orang yang tak bertanggungjawab. Ekonomi keluarga kami waktu itu langsung jatuh," tuturnya saat dikunjungi Suara Merdeka di rumahnya.

Tetapi langkah mereka tak terhenti disitu. Beberapa saat kemudian ada seorang teman Ahmad Zainudin mengajaknya untuk menggeluti usaha pemijahan ikan gurameh.

Sempat terlintas ketakutan dibenak Suripah, jangan-jangan usaha ikan itu hanya berumur pendek. Namun Ahmad Zainudin mampu meyakinkan Suripah untuk tidak takut mencoba.

"Tuhan itu maha mengetahui usaha hambanya," kata Suripah menirukan ucapan suaminya.

Mereka kemudian memanfaatkan halaman rumah untuk membuat kolam ikan sebanyak 3 buah. Dua tahun pertama usaha pembibitan ikan merupakan fase yang paling menegangkan karena beberapa kali mengalami gagal produksi. Banyak benih ikan mati sehingga Ahmad harus kembali menanggung rugi. "Kami sekeluarga kemudian prihatind engan berdoa dan puasa agar usaha kami bisa berjalan. Akhirnya Tuhan mendengar doa kami. Saat ini kami punya 16 kolam ikan, ujarnya.

Kini usaha pembibitan Ahmad Zainudin terus berjalan. Setiap bulan usaha keluarga itu mampu melayani pembelian bibit gurameh sebanyak ratusan ribu bibit. Pembeli biasanya berasal dari wilayah Kebumen bagian timur dan Purworejo bagian barat. Dari hasil usaha tersebut Ahmad pun mampu membuat rumah, membesarkan dan membiayai ketiga anaknya. "Alhamdulillah hasilnya bisa cukup untuk hidup," ucapnya. (Rinto Hariyadi-91)

sumber suaramerdeka

Sambutan Bupati-Upacara 1 Agustus 2016.pdf Sambutan Bupati-Upacara Senin 8 Agustus 2016.pdf