Gelombang Pasang Hentikan Kerja Bakti Sampah Pantai Suwuk
KEBUMEN - Hingga hari kedua, Kamis (9/6/2016), gelombang pasang yang melanda pantai selatan Kebumen masih berlangsung. Bahkan, besarnya gelombang pasang membuat kegiatan kerja bakti menyingkirkan sampah di yang digelar Pemkab Kebumen di kawasan Obyek Wisata Pantai Suwuk, hari itu dihentikan di tengah jalan.
Kerja bakti kemarin dilaksanakan menyusul gelombang pasang Rabu lalu (8/6). Saat itu, gelombang pasang menghempas pantai Suwuk dan membawa material sampah ke area obyek wisata. Beruntung tak ada korban dalam peristiwa itu. Namun demikian, ombak meninggalkan gunungan sampah di sepanjang kawasan pantai di Kebumen. Dan, pantai Suwuk menjadi salah satu yang paling parah.
Alat berat dan 4 armada truk dikerahkan dalam kegiatan yang melibatkan tak kurang dari 150 orang terdiri dari banyak unsur terdiri dari TNI, Polri, BPBD, sejumlah tim SAR di Kebumen, Dinas Pariwisata, pelajar, Sentral Komunikasi (Senkom) PMI beserta masyarakat khususnya pedagang.
Hadir kemarin, Sekda H Adi Pandoyo SH MSI, Asisten 1 Kabupaten Kebumen, Kepala Staf Kodim 0709/Kebumen Mayor Inf Jumantar, Perwira seksi Oprasi (Pasi Ops) Kodim 0709/Kebumen Kapten Inf Suwarno, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen Drs Hery Setyanto, Kepala DPU Slamet Mustholkah dan segenap jajarannya.
Namun, gawe besar itu terpaksa terganggu oleh ombak besar. "Kerja bakti dihentikan pada pukul 11.00 WIB karena gelombang besar terus terjadi dan membuat sampah sulit dibersihkan," kata Eko Widiyanto didampingi Kasie Kedaruratan pada BPBD Kebumen, Arif Rahmadi SSos, Kamis (9/6).
Menurut Eko Widianto, kerja bakti akan kembali dilanjutkan bila gelombang pasang telah terhenti. "Kemungkinan baru bisa dilanjutkan pada empat atau lima hari kedepan setelah tak ada lagi gelombang pasang," ujarnya.
Di saat yang sama, Eko Widianto mengingatkan, masyarakat utamanya di daerah pesisir selatan, agar terus waspada. Berdasar informasi BMKG, ombak pasang masih terus berlangsung dan diprediksi masih akan terjadi hingga empat hari mendatang. Bahkan, bagi para nelayan pihaknya memberlakukan larangan melaut.(cah/mam)(kebumenekspres.com)