Petani Sukses Budidayakan Lele : Manfaatkan Embung Super Mini
PONCOWARNO - Embung supermini yang dibangun di perbukitan di Desa Soka, Kecamatan Poncowarno, Kebumen 2013, tidak hanya dimanfaatkan untuk konservasi.
Para petani memanfaatkan keberadaan embung itu, untuk membudidayakan ikan lele jenis sangkuriang.
Kelompok Tani Bumi Tirta Mulya Desa Soka dengan binaan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdhatul Ulama (LP2NU) Kebumen sukses menikmati dua kali panen lele. Panen lele untuk kali kedua dilaksanakan, Kamis (3/4). Panen dihadiri Wakil Ketua PCNU Kebumen Moh Sudjangi dan Sugiman.
Menurut Kelompok Tani Bumi Tirta Mulya Ludiman, kali pertama menebar 8.000 benih lele. Untuk kedua kali pihaknya menebar 5.500 benih lele. "alhamdulillah sekarang sudah bisa dipanen," ujar Ludiman kepada Suara Merdeka di sela-sela panen.
Menurut dia, hasil panen kedua ini cukup memuaskan. Pada umur 43 hari, dihasilkan ikan lele ukuran 10-11 ekor/kg. Lele tersebut untuk memasok rumah makan di Kebumen dengan harga jual Rp 12.000/kg.
"Rencananya, setelah lele kami akan memanfaatkan embung ini, untuk membudidayakan ikan gurami," ujar Ludiman.
Program Konservasi
Wakil Ketua PCNU Kebumen Bidang Pertanian dan Kesehatan Moh Sudjangi mengatakan, embung-embung semacam itu bisa diperluas di sejumlah perbukitan di Kebumen. Dia berharap penerapan Undang-undang Desa, program konservasi oleh pemerintah desa di Kebumen akan meningkat.
Dia menyebutkan, embung super mini berukuran 40x20 meter yang memiliki kedalaman 4 meter itu, sekaligus menjadi tandon air saat kemarau. "Air itu dialirkan ke lahan-lahan pertanian dan suplai air keluarga," ujar Sudjangi.
Dengan pengelolaan air hujan menggunakan metode TRAP (tampung, resapkan, alirkan dan pelihara), Sudjangi berharap bisa mengatasi berbagai masalah, seperti kerusakan daerah aliran sungai, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, banjir dan kekeringan. (J19-32)
sumber : suaramerdeka