Wajah Kebumen Timur Mendesak Dipermak

KEBUMEN – Wajah Kebumen timur mendesak dipermak. Untuk itu, DPRD Kebumen mendorong agar dialokasikan anggaran yang maksimal dari pemkab terkait tujuan itu.

Pernyataan itu disampaikan Komisi C DPRD Kebumen Halimah Nurhayati dalam kunjungan ke pendapa kecamatan Prembun yang merupakan peninggalan semasa bupati pertama Badranala (1642- 1657), Selasa (31/5).

Pendapa yang masih kokoh itu diusulkan menjadi cagar budaya. Selain itu, pendapa yang di selatannya terdapat alun-alun itu, juga perlu ditata ulang. Terlebih, keberadaan alun-alun tersebut telah berdiri sejumlah bangunan yang menutup wajah Kebumen timur.

Bangunan itu, yakni Koramil Prembun, sekolah dasar, kantor UPT Dikpora Prembun, mushala, rumah dinas dokter, kantor kecamatan, dan bangunan sekolah taman kanak-kanak.

Atas kondisi tersebut, camat Prembun Suis Idawati beberapa waktu lalu mengundang tokoh masyarakat dan kepala desa Se- Prembun untuk merembuk perbaikan wajah Kebumen timur tersebut. Selanjutnya ditindaklanjuti Komisi C DPRD Kabupaten Kebumen yang dipimpin Halimah Nurhayati dengan melakukan kunjungan kemarin.

Ikut dalam kunjungan tersebut Sekretaris Komisi C Akhmad Khaeroni dan anggota Komisi C antara lain Budi Hianto Susanto, Supriyati, Eni Handayani, Supriyati, Qoriah Dwi Puspa, dan Herni Ning Susanti. Mereka diterima Sekretaris Camat (Sekcam) Prembun Tjahjo Sembodo.

Anggaran Maksimal

Hal senada dikatakan Sekcam Prembun Tjahja Sembodo. Menurut dia, wajah Kebumen timur memang diketahui dari Prembun yang berbatasan dengan Purworejo.

Namun kondisi alun-alunnya justru tertutup oleh bangunan, sehingga perlu dipindah ke lokasi lain dan memfungsikan kembali tempat tersebut sebagai ruang publik. Para tokoh dan masyarakat yang telah berembuk di kantor kecamatan Prembun beberapa waktu lalu pun menyepakatinya.

“Terutama pendapa yang sudah berumur ratusan tahun perlu dilestarikan dan sejarahnya harus dipertahankan,” terang Tjahjo. Menyusul adanya kunjungan Komisi C akan ditindaklanjuti dengan mengundang Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Ini sekaligus mendorong pemerataan pembangunan yang diarahkan ke wilayah timur. Sebagaimana telah dirintis bupati semasa Buyar Winarso dan sekarang mestinya diteruskan bupati Yahya Fuad. (K5-32)

 

sumber : suaramerdeka.com