Pesantren Jadi Sasaran Sosialisasi Empat Pilar

KEBUMEN – Pondok pesantren menjadi sasaran sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilaksanakan oleh MPR RI. Salah satunya, digelar oleh Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar DPR/MPR RI di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Desa Karangsari, Kebumen, baru-baru ini.

Sosialisasi yang diikuti oleh para santri, ustadz dan masyarakat sekitar pondok pesantren itu menghadirkan pembicara Setyo Hartadi dari Rumah Aspirasi Bambang Soesatyo. Narasumber lain ialah Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Kiai Wahyudin Sidiq.

Acara dihadiri oleh Kades Karangsari Hendrata Siswohartono dan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Karangsari. Dalam paparannya, Setyo Hartadi menyampaikan, bangsa Indonesia saat ini mengalami banyak tantangan.

Antara lain adanya degradasi moral, masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama. Lebih dari itu muncul pemahaman terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit. Adanya pengabaian terhadap kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme kedaerahan.

Hal itu diperparah dengan kurang berkembangnya pemahaman yang salah atas kebhinekaan dan kemajemukan. Kondisi tersebut sangat rawan menimbulkan konflik, sehingga integritas berbangsa harus diperkuat.

‘’Untuk itu, empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, UUD 1945 serta ketetapan MPR, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika harus dipahami masyarakat untuk menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,’’ ujar Setyo Hartadi.

Dari Keluarga

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Kiai Wahyudin Sidiq menyoroti kehidupan berbangsa dan negara melalui sudut pandang Islam. Dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Nabi Muhammad Saw mengajarkan agar dilandasi dengan gerakan kebersamaan atau gotong royong.

Selain itu, Kiai Wahyudin mengingatkan perlunya untuk menjaga lisan, seksualitas, hingga perut. ‘’Jika tidak difilter antara halal dan haram, tidak hanya makanan yang masuk perut, aspal juga bisa dimakan,’’ ujarnya.

Kades Karangsari Hendrata Siswohartono untuk menjadi warga negara yang baik harus dimulai dari keluarga. ‘’Jika kehidupan seluruh keluarga baik, bisa dipastikan kehidupan masyarakat dan negara juga akan baik,’’ ujar Hendrata.

Staf Ahli Bambang Soesatyo Dwi Nugroho menyampaikan, pondok pesantren menjadi sasaran sosialisasi pilar kehidupan berbangsa karena pesantren dinilai stratagis.

Harapanya kalangan santri memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan menjaga dan mengamalkan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara. ‘’Sosialisasi nilai-nilai luhur berbangsa dan negara menjadi suatu kebutuhan untuk menjaga integritas Bangsa Indonesia,’’ tandasnya. (J19-42)

sumber : suaramerdeka.com