Poliantoro Jabat Ketua RAPI Kebumen
KEBUMEN - Bila Kebumen bakal punya pemimpin baru, demikian halnya organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI). Itu setelah RAPI menggelar Musyawarah Kabupaten (Muskab) Ke-6 yang berlangsung Sabtu (19/12).
Dalam Muskab yang dihadiri seluruh anggota dan pengurus Rapi Daerah Jawa Tengah itu terbentuklah kepengurusan baru periode 2015-2018. Poliantoro terpilih secara aklamasi sebagai Ketua RAPI menggantikan Ketua sebelumnya, Sumarno SH. Poliantoro beserta jajaran pengurus baru dilantik di Pendopo Kabupaten Kebumen, Minggu (20/12). Pelantikan dilakukan oleh Pengurus RAPI Jawa Tengah, Didik.
Ketua pantitia Muskab, Sururudin mengatakan Muskab dihadiri jajaran Polres, Kodim BPBD, PMI dan SAR Elang Perkasa, Lawet Perkasa, Tagana, Senkom Mitra Polri juga RAPI dari kabupaten tetangga. Dikatakan, Muskab bertujuan membentuk pengurusan dan pemilihan ketua wilayah yang baru dengan masa jabatan 3 tahunan. "Kami berharap tiga tahun ke depan RAPI dapat lebih baik dari masa sebelumnya dan lebih siap membantu pemerintah," katanya.
Sementara itu, Poliantoro mengatakan, pihaknya siap mendukung serta membantu pemerintah baik dalam pembangunan khususnya di bidang komunikasi. Salah satu yang sudah rutin dilakukan, membantu komunikasi saat lebaran serta yang terdekat pelaksanaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Selain hal itu, RAPI siap membantu pemerintah dalam hal kebencanaan. "Saat ini sudah ada Satkom Rescue yang menggunakan jaringan RPU dan siap mengkover (menjangkau) hampir seluruh wilayah Kabupaten Kebumen," kata Poliantoro sembari mengatakan, saat ini RAPI Kebumen beranggotakan 200 anggota.
Untuk mendukung kelancaran dua misi itu, RAPI telah menyiapkan rencana kerja dengan menyiapkan 13 program . Salah satunya memebentuk divisi atau wilayah kerja. "Untuk efisiensi dan penataan, nantinya akan dibentuk dua wilayah yakni barat dan timur, ujarnya.
Di sisi lain, Poliantoro berharap ada kepedulian dari Pemkab Kebumen. Sebab, sebagai organisasi yang memiliki visi dan misi sosial, RAPI masih sering dipandang sebelah mata. Padahal, kontribusinya terhadap perkembangan daerah tak bisa dipandang remeh. "Kami berharap pemerintah lebih memberi perhatian. Selain itu bantuan dana juga kami butuhkan, karena seringkali anggota kami sering, "nombok", ujarnya. Kepada anggotanya, Poliantoro meminta agar mereka sadar apa yang mereka lakukan tak sekedar hobi namun juga bisa memberi manfaat bagi masyarakat. "Kami berharap agar para anggota dapat profesional," tutupnya. (cah)
sumber : kebumen express