GEMPA JOGJA, WARGA KEBUMEN PANIK DAN BERHAMBURAN
KEBUMEN – Getaran gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter yang mengguncang Yogyakarta pada Rabu (11/11/2015) sangat dirasakan warga Kabupaten Kebumen. Lantaran panik, warga sempat berhamburan ke luar rumah.
Kepala Desa Purwosari Kecamatan Puring, Sholehudin mengatakan, getaran gempa sangat terasa di wilayahnya. Gempa yang terjadi hanya sesaat usai waktu menunaikan Shalat Mahgrib itupun membuat warga panik. “Gempa sangat terasa. Warga banyak berhamburan ke luar rumah,” katanya.
Kerasnya getaran gempa juga dirasakan warga pesisir selatan Kebumen. Sus (23) salah satu warga Kecamatan Buluspesantren sempat tunggang langgang lari ke luar rumah menyelamatkan anaknya yang masih balita. “Saya takut rumah ambruk. Begitu sampai di luar rumah, ternyata tetangga lain juga sudah berlarian ke luar rumah,” ujarnya.
Warga Wonosari Kebumen, Ruri mengatakan, kerasnya guncangan gempa membuat sejumlah perabotan rumah bergoyang. “Bohlam (lampu) bergoyang,” ujarnya yang juga sempat menghambur ke luar rumah saat gempa terjadi. Di Kelurahan Tamanwinangun, warga setempat membunyikan kentongan untuk memberi tahu warga agar waspada gempa.
Dihubungi semalam, Kepala Seksi Kedaruratan pada Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Arif Rahmadi SSos mengatakan, gempa dirasakan di seluruh wilayah Kabupaten Kebumen, dari wilayah pesisir selatan hingga warga di kecamatan bagian utara Kabupaten Kebumen. “Tak hanya di Puring dan Buluspesantren dan kecamatan di sekitarnya, gempa cukup keras dirasakan warga Kecamatan Sadang,” kata Arif.
Namun demikian, tak ada laporan kerusakan maupun korban dari peristiwa itu. “Warga kami himbau tidak panik karena (gempa semalam) tidak berpotensi tsunami,” ujar Arif Rahmadi.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa ini terjadi pukul 18.45 WIB. Pusat kedalaman pusat gempa berada 93 km dari permukaan laut. Lokasi episentrum berada di 120 Kilometer barat daya Bantul. Sementara itu, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, guncangan gempa terasa keras di daerah-daerah selatan Provinsi DI Yogjakarta, Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat dan Jawa Timur.
Beberapa daerah yang melaporkan bahwa masyarakat merasakan guncangan cukup keras meliputi Ciamis Bagian Selatan, Cilacap, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Klaten, Boyolali, Wonogiri, Wates, Bantul, Wonosari, Kota Yogyakarta, Pacitan dan Trenggalek selama 10-15 detik. “Masyarakat berhamburan keluar rumah saat merasakan guncangan keras,” katanya.
Ia mengatakan, masyarakat di daerah di utara Jawa Tengah juga merasakan guncangan gempa dengan intensitas lemah seperti Pekalongan, Semarang, Jepara, Kudus, Cirebon, Semarang, Solo dan lainnya. “Bahkan juga dirasakan di Bandung,” ujarnya.
Berdasarkan intensitas gempa dirasakan di IV MMI (Bantul, Yogyakarta, Klaten, Kebumen, Purworejo), III MMI (Cilacap, Temanggung), II MMI (Bandung). Dengan intensitas gempa dirasakan IV MMI ke bawah maka diperkirakan tidak banyak bangunan yang mengalami kerusakan berat. Sejauh ini, kata Sutopo, belum ada laporan korban dan kerusakan akibat gempa tersebut. LPendataan masih dilakukan. BPBD masih melakukan pemantauan di lapangan,” katanya. (cah/boy/jpnn/ kebumenekspres.com)