Kemenko PMK Apresiasi Revolusi Mental di Kebumen
KEBUMEN – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI yang dipimpin Puan Maharani mengapresiasi perjalanan revolusi mental di Kebumen sejak adanya komitmen bersama ulama dan umara pada 17 Mei 2012 lalu.
Komitmen yang ditandatangani FKPD, MUI, Kemenag, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama serta sejumlah LSM tersebut berisi tentang kesanggupan segenap komponen masyarakat menyumbangkan jiwa dan raga untuk mewujudkan Kebumen Beriman.
Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Deputi Menko PMK Bidang Penanggulangan Kemiskinan pada Kemenko PMK RI Tini Martini saat menerima kunjungan DPRD Kabupaten Kebumen, barubaru ini. Rombongan DPRD dari Komisi B itu, dipimpin Sudarmaji.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kebumen Akhsin menyerahkan buku perjalanan revolusi mental di Kebumen kepada Tini Martini. Penyerahan buku tersebut disaksikan para pejabat di lingkungan kementerian setempat serta anggota DPRD Kebumen. “Kami sangat mengapresiasi ini (perjalanan revolusi mental di Kebumen—Red),” kata Tini Martini.
Pihaknya pun mengaku membutuhkan masukan menyiapkan bahan materi sosialisasi terkait gerakan nasional revolusi mental ke tingkat provinsi serta kabupaten/kota di Indonesia. Maka perjalanan revolusi mental di Kebumen dapat dijadikan masukan berharga dan sebagai percontohan nasional.
Di kabupaten berslogan Beriman ini, perjalanan revolusi mental sejak bupati dijabat Buyar Winarso dan telah menghasilkan semangat untuk menyediakan ruang publik bernama Kebersamaan Membangun (Kembang) Kebumen Beriman.
Dorong Masdulah
Selanjutnya Kembang mendorong Masyarakat Peduli Sejarah (Masdulah) menelusuri sejarah Kebumen untuk mengubah hari jadi yang selama ini mengacu keputusan Jenderal Besar Belanda De Jonge atas penggabungan Kabupaten Karanganyar dengan Kebumen pada 1 Januari 1936.
Dua institusi lokal itu lantas bergabung (merger) dan dijadikan sebagai rumusan pembangunan baku berupa Masyarakat Peduli Sejarah yang Memiliki Jati Diri Kebersamaan Membangun (Masdulah Mejari Kembang).
Rumusan pembangunan baku itu digemakan bersamaan dengan perpisahan Buyar Winarso pada 8 Agustus 2015. Kegiatan bertajuk “Sejuta Cinta untuk Kebumen Beriman” di Islamic Centre Kebumen itu, juga disampaikan terkait penemuan hari jadi Kebumen pada 17 Mei 1643, mengacu pada peristiwa penghalauan VOC di Pantai Petanahan saat Bupati pertama Badranala.
Dalam kegiatan dihadiri Asisten I Sekda Mahmud Fauzi tersebut dilanjutkan dengan peluncuran Warung Debuz, tempat diskusi tanpa diskriminasi. “Kami berharap Kemenko PMK membantu terealisasinya Warung Debuz di Kebumen,” pinta Akhsin sembari menyampaikan visi Warung Debuz yakni warung berkah manfaat bagi masyarakat.
Adapun misi Warung Debuz yaitu menjadi warung interaksi bagi semua lapisan masyarakat, menjembatani ide atau gagasan tanpa mendiskriminasikan golongan atau kelompok mana pun, serta menindaklanjuti hasil diskusi. (K5-52)
sumber : suaramerdeka.com