Padi Puso, Harga Tembakau Anjlok
KEBUMEN - Harga tembakau yang rendah membuat petani di Dukuh Lengkong Desa Kalijaya, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, kurang semangat menanti panen tembakau yang tinggal beberapa hari. Padahal harapan petani, panen tembakau bisa untuk menutup kerugian saat tanaman padinya gagal panen akibat kekeringan.
Luas lahan tembakau di Dukuh Lengkong menurut Ketua Kelompok Tani 'Rante Jaya' Dukuh Lengkong, Aslimin, sekitar 25 hektare. Tembakau ditanam setelah petani panen padi. Namun dari 25 hektare, sekitar 10 hektare lahan tembakau merupakan bekas lahan padi yang gagal panen akibat kekeringan.
"Karena tanaman padinya kering, oleh petani dibabat untuk pakan ternak. Kemudian diganti dengan tembakau. Padahal waktu itu, padi sudah mulai berbuah atau mratak," ungkap Aslimin, Sabtu (8/9).
Akibat tanaman padinya kering, Darsono salah satu petani Dukuh Lengkong mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 250 ribu. Kini ia tidak terlalu banyak berharap bisa
mengembalikan kerugian dari panen tembakau setelah tahu harga tembakau anjlok.
"Kabar terakhir, harganya hanya Rp 20.000 hingga Rp 25.000 perkilogram tembakau rajangan kering. Padahal musim panen tahun lalu, harganya Rp 45.000 hingga Rp 60.000 perkilogram tergantung kualitasnya," ujar Darsono yang akan tetap memanen tembakaunya meski dihantui kerugian. (Suk) (KRjogja.com)