Serambi Masjid Agung Kebumen Dibentuk Joglo

KEBUMEN,  - Rehab serambi Masjid Agung Kebumen bersama sarana pendukung lainnya dianggarkan menelan biaya Rp 5,43 miliar.

Nantinya serambi masjid yang berada di kawasan Alun-alun Kebumen itu dibangun sesuai arsitektur joglo atau tradisional Jawa. Atap serambi ditinggikan hingga empat meter, sedangkan tiang-tiangnya diganti dengan kayu jati berukir.

Menandai dimulainya pembangunan serambi, takmir masjid menggelar doa bersama setelah salat Jumat (27/3). Doa dipimpin KH Wahib Machfudz, KH Nashiruddin Al Mansyur, serta imam besar Masjid Agung KH Agus Fikri Alhafidz.

Setelah itu secara simbolis, sembilan orang yang terdiri dari perwakilan ulama dan Pemkab Kebumen membongkar serambi Masjid Agung Kauman Kebumen.

Ketua Takmir Masjid Agung Kebumen, KH Asyhari Ahmad menjelaskan, biaya pembangunan ditopang oleh APBD Kebumen sebesar Rp 4 miliar. Sedangkan kekurangannya Rp 1,4 miliar dihimpun dari infaq dan jariyah umat. Panitia tidak mengedarkan proposal tetapi mengedarkan amplop kepada jamaah salat Jumat.

“Bagi yang akan jariyah, uang dimasukkan ke dalam amplop dan dimasukkan sendiri ke kotak khusus yang ada di masjid,” ujar Asyhari Ahmad di sela-sela acara.

Bagi kaum muslimin dan muslimat yang akan infaq  dan jariyah, juga bisa langsung menghubungi panitia atau melalui rekening atas nama Panitia Pembangunan Masjid Agung Kebumen di PD BPR BKK Kebumen nomor rekening 01.101.03872 (01.1.15481).

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung, Saat Rahmana melalui Wakil Ketua Panitia Ahmad Sahli Syam dan Sekretaris II M Sudjangi menambahkan, pada tahap awal, panitia fokus akan merehabilitasi serambi masjid. Selanjutnya, pembangunan toilet pria, tempat wudlu dan teras.

“Setelah itu, pembangunan selasar, dilanjutkan pembangunan tempat parkir sepeda motor dan mobil. Kemudian, pembangunan taman belakang dan tahap terakhir pembangunan plaza bagian depan,” ujarnya.

Pembangunan dijadwalkan hingga Desember mendatang itu menggaet konsultan perencana CV Prospek Investa Matra. Pelaksana proyek sendiri dilakukan secara swakelola yang panitianya dibentuk oleh takmir masjid.

(Supriyanto/CN34/SM Network)