Batik Kebumen adalah Batik Indonesia yang Bersahaja
KEBUMEN - Kain Batik Indonesia terutama Batik Jawa adalah kerajinan bernilai seni tinggi dan berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit serta kekuasaan lain sesudahnya.
Dalam sejumlah kajian, terurai bahwa perkembangan batik banyak terjadi pada masa-masa kerajaan Mataram, Solo, dan Yogyakarta. Berdasarkan motif batik, sebenarnya dapat dilihat cerminan kehidupan masyarakat sekitar. Salah satunya adalah kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Sebab, kain dan motif batik khas Kebumen memiliki ciri khas yang unik.
Pada kunjungan ke Kebumen dalam rangka acara puncak perayaan ulangtahun ke-45 Martha Tilaar Grup pada hari Sabtu (18/9/2015), Kompas Female berkesempatan untuk berkunjung ke Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang terletak di Jalan A. Yani, Kebumen, Jawa Tengah, untuk melihat hasil karya perajin batik lokal.
Batik Kebumen tidak seperti batik di daerah Jawa Tengah yang biasanya memiliki motif dengan arti filosofis yang tinggi. Motif batik di Kebumen terbilang lebih sederhana dengan dominasi motif tumubuhan.
"Motif disini jauh lebih bersahaja tidak bermain dengan filosofi atau simbol," ujar Bapak Sigit. "Batik Kebumen adalah ungkapan seni dari kehidupan sehari-hari," ujar Bapak Sigit, Deputi Program Martha Tilaar.
Ciri selanjutnya yang khas dari batik Kebumen adalah warna batik yang cenderung gelap, tak seperti warna batik pesisir yang umumnya bewarna cerah.
Salah satu motif batik Kebumen yang terkenal adalah motif gringsing, yang terkenal sampai kancah internasional karena kehalusannya. Pusat batik yang terkenal di Kebumen, berada di kampung Gemek Sakti dan Tanuraksan.
Lalu, harga yang dibanderol untuk batik tulis Kebumen cenderung terjangkau, yaitu senilai Rp 400.000 sampai Rp 1 juta. Sementara itu, batik cap harganya terbilang lebih murah, lebih kurang di bawah Rp 400.000. (Penulis: Silvita Agmasari/Editor: Syafrina Syaaf/Kompas.com)
SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2015/09/batik-kebumen-adalah-batik-indonesia.html#ixzz3mKd4CFPw