Warga Purwosari Panen Jagung Yaro- yaro

PURING- Kelompok Tani  Tri Murni Desa Purwosari, Kecamatan Puring, panen jagung super hibrida Bisi- 18 Kapal Terbang, Sabtu (12/9). Hasil panen pun luar biasa, mencapai 288 ton dari lahan seluas 24 hektar. Panen ini, sekaligus mendukung peningkatan produksi jagung yang ada guna memenuhi kebutuhan di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Ketua Kelompok Tani Tri Murni, Murdilan, mengatakan panen jagung dari program Yaro- yaro yang dilakukan kelompok tani tersebut lahan per 100 ubin rata- rata dapat menghasilkannya 12,7 kwintal pipil kering. "Program Yaro- yaro dari Bisi- 18 Kapal Terbang, itu program yang diberikan petani dengan cara membayar separo- separo. Separo diawal saat akan tanam dan separonya lagi setelah panen,"terang Murdilan, disela-sela acara panen perdana, Sabtu lalu.

Murdilan mengungkapkan dengan panen jagung tersebut diharapkan dapat mendukung ketahanan swasembada jagung, apalagi Kebumen juga merupakan salah satu sentra tanaman jagung. Meski sempat terkendalaminimnya air untuk menyirami tanaman jagung, pihaknya merasa bersyukur dengan panen jagung kali ini dimana peningkatan produksinya cukup tinggi. Sehingga membahayakan bagi petani.

Menurutnya, jumlah petani yang terlibat dalam produksi jagung tersebut mencapai 150 orang dengan menggarap lahan mencapai lebih dari 24 hektar. Ia mengaku, selain hasil panen melimpah, petani setempat juga tidak mengalami kendala dalam pemasaran hasil panen. "Karena pembeli datang sendiri. Selama ini beberapapun adanya jagung, selalu habis dibeli,"ungkapnya.

Hanya saja, kata dia, harga yang berubah- ubah menyebabkan petani tidak dapat memprediksi penghasilannya. "Selain harganya antara Rp 2.850 sampai Rp 3.100 per kilogram,"imbuhnya.

Hadir pada panen perdana tersebut, Kepala UPT Dinas Pertanian dan Peternakan Wilayah Petanahan dan Puring, Santoso, Agronomis Bisi- 18 Kapal  Terbang, Sipartulanh, serta ratusan anggota kelompok tani setampat.

Sipartulah, menjelaskan keunggulan yang dihasilkan dari jagung benih Bersi- 18 Kapal Terbang, diantaranya panennya cukup menggembirakan yang bisa mencapai 12,5 ton per pipil kering per hektar. Selain itu, pertumbuhan dan vigor tanaman kuat, tahan penyakit karat daun, umur panen 97- 100 hari, tongkol relatif seragam di setiap tanam. Kemudian kelobot tipis menutup rapat sampai ke ujung tongkol, hingga rendemen cukup tinng. "Benih jagung ini baik ditanam pada musim hujan maupun kering,"terangnya. (ori)

Kebumen Ekspres, Senin 14 September 2015