Andalkan Kebutuhan Air dari Matahari


 
ALIAN- Kendati musim kemarau di bulan September mencapai puncaknya, warga dukuh Lengkong Desa Kalijaya Kecamatan Aliyan tak pernah risau kekurangan air bersih. Sebuah instalasi pompa air bertenaga surya memasak kebutuhan air besar warga sejak 3 tahun terakhir.
 
Menurut Kadus Lengkong, Aslimin (53), sebelum tahun 2009, wilayahnya termasuk daerah krisis air bersih.
 
Sekitar 500 jiwa yang terdiri dari 150 KK itu hanya bisa mengandalkan air bersihnya disungai saat kemarau mencapai puncaknya. "Setelah ada bantuan pompa air bertenaga surya ini, warga kami tidak lagi kesulitan air bersih," kata Aslimin, selasa (4/9).
 
Bantuan dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral tersebut terdiri dari dua buah penampung air berkasitas 10.400 liter yang di bawahnya terdapat sebuah sumur Artesis sedalam 150 meter.
 
Untuk mengangkat air dari dalam tanah, dipergunakan tenaga matahari yang di serap oleh panel surya.
 
Fasilitas air bersih tersebut sekaligus di lengkapi dengan alat penyulingan air pada Juni 2012. Setelah keluar dari bak penampungan, air di alirkan menuju tempat penyulingan yang di letakkan dalam sebuah gardu. "Setelah di saring, air bisa langsung di minum," imbuh Aslimin.
 
Setiap hari, warga berdatangan silih berganti mengambil air bersih yang di tempatkan di halaman samping dan depan rumah Aslimin. Ditempat tersebut, warga dapat memenuhi kebutuhan air bersihnya dari mencuci, mandi bahkan air minum siap konsumsi.
 
Meski demikian, Aslimin mengakui, sejumlah warga masih harus menempuh jarak ratusan meter untuk mendapatkan air bersih dari tenaga matahari tersebut. Mereka merupakan warga yang tempat tinggalnya di daerah dataran tinggi.
 
"Kami berencana membangun bak penampungan di dekat perumahan warga. Namun untuk mengalirkan air keatas bumi belum tahu bagaimana caranya," ujarnya.
 
Aslimin juga mencoba memasarkan air minum isi ulang yang baru saja di hasilkan oleh penyuling. Untuk setiap galonnya, Aslimin dengan kesepakatan warga setempat, menjualnya dengan harga Rp 500. Sayang, warga belum banyak mengonsumsi air tersebut. Dari catatan Aslimin, baru ada sekitar 20 orang yang membeli air dari Aslimin.(cah)
sumber: radar banyumas