Proyek Pasar Prembun Terkesan Lambat


 
KEBUMEN- Proyek pembangunan pasar Prembun terus dilakukan. Namun, proyek yang menelan anggaran negara Miliyaran rupiah itu terkesan lambat dan tidak matang dari segi peruntukannya. Hal itu dikeluhkan Sekertaris Himpunan Pedagang Pasar Prembun (HPPP), Jarwo Hanggono, Selasa (4/9). Dia menjelaskan, rencana awal dengan proses pembangunan dinilai tidak sesuai.
 
Dia menyontohkan, untuk lokasi pedagang ikan dan daging yang awalnya akan dibuat sistem karantina agar tidak menyari dagangan lainnya, saat pelaksanaan tidak ada. Semua bangunan los dibuat terbuat tanpa ada ruangan khusus untuk karantina. Akibatnya jika pasar itu sudah jadi maka pedagang daging dan ikan bercampur dengan pedagang lainnya. "Ini tentu akan sangat mengganggu," terang dia.
 
Lebih lanjut dia menjelaskan, sampai saat ini sistem penempatan para pedagang juga belum dirumuskan secara pasti. Pasalnya, kondisi pasar dengan jumlah pedagang yang ada tidak seimbang, karena lokasi sekarang lebih kecil dibanding kondisi sebelumnya. Dia menilai, jika hal tersebut tidak diantisipasi lebih awal maka pasar yang rencananya menjadi percontohan pasar tradisional modern justru menjadi kacau, karena jumlah pedagang terlalu banyak. Sebaliknya, jika ada mekanisme pembatasan jumlah pedagang akan memicu konflik antar pedagang. " Semua serba repot, maka harus segera dirumuskan," paparnya.
 
Pengurus HPPP lain, Gunarto (34) mengatakan, kondisi meja los yang ada sangat kecil dan diperkirakan hanya akan muat sekitar delapan pedagang saja, padahal rencana meja los tersebut bisa untuk menampung 10 pedagang.
 
Los meja itu terdiri atas enam blok, masing-masing blok berisi 9 meja baris dengan ukuran panjang 15 meter. Kalau dipaksakan diisi 10 pedagang maka akan sangat sempit, kelunya.
 
Sementara itu Pengawas Lapangan Pembangunan Pasar Prembun, Teguh (40) menolak anggapan tersebut. Dia mengatakan, proyek pembangunan pasar prembun sudah dilakukan sudah dilakukan sesuai rencana. Jumlah pedagang lama yang dulu mangkal dipasar Prembun sudah didata dan akan ditempatkan kembali ke pasar tersebut. Berdasarkan ketentuan, hanya pedagang lama saja yang berhak menempati psar Prembun, sehingga masih bisa menampung seluruh pedagang. Dia menegaskan, dalam minggu ini, proses pembangunan itu baru selesai 40%. Pasar tersebut akan dibangun los dengan konstruksi baja berat dan baja ringan, los meja, kantor pasar dua lantai dan 150 kios untuk menampung pedagang. Dalam melaksanakan tenaga 20 orang yang berasal dari Kebumen. Pasar tersebut dibangun sejak 23 Mei dan ditarget selesai 18November mendatang. Waktunya memang cukup lama sehingga terkesan lambat, terangnya. Dia melanjutkan, sebelum lebaran memang terdapat kendala tenaga kerja. Waktu itu 40 tenaga dan 50 tukang yang berasal dari Pati, Demak, dan Kudus kabur tanpa ada kejelasan. Akhirnya, saat ini seluruh tenaga kerja diambil dari wilayah Kebumen saja. Untuk stok material tidak ada kendala, sehingga optimis pembangunan pasar akan selesai sesuai jadwal, teasnya. (K41-78)  

sumber : suaramerdeka