Ribuan Warga Antar Jamaah Calon Haji

KEBUMEN – Sebanyak 710 jamaah calon haji (calhaj) asal Kebumen yang tergabung dalam kloter 36 dan 37 diberangkatkan. Pertama kali, kloter 36 diberangkatkan sebanyak 355 orang menuju Embarkasi Donohudan, Boyolali, Rabu (2/9) pukul 12.00 oleh Penjabat (Pj) Bupati Kebumen M Arief Irwanto.

Ribuan pengantar memadati kawasan Alun-alun Kebumen untuk melepas keberangkatan tamu Allah tersebut. Sedangkan kloter 37 sebanyak 355 orang rencananya diberangkatkan Kamis (3/9) pukul 03.00 dini hari.

Selanjutnya, jamaah yang tergabung pada kolter 38 sebanyak 112 orang digabung dengan jamaah asal Purworejo 243 orang. Kloter tersebut akan diberangkatkan Kamis (3/9) pukul 14.00. Adapun kloter 74 atau kloter terakhir akan diberangkatkan pada Rabu (16/9).

“Kloter sapu jagad merupakan kloter gabungan dari Kabupaten Kebumen, Wonosobo, dan Kota Surakarta,” ujar Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kebumen, Moh Nasir. Adapun kepulangan jamaah dari Tanah Suci dijadwalkan, kloter 36 tiba di Tanah Air pada 12 Oktober pukul 12.25.

Sedangkan sampai di Kebumen diperkirakan pukul 19.25. Kloter 37 kembali ke Tanah Air pada 13 Oktober pukul 04.55 dan sampai Kebumen pukul 11.55. Kloter 38 tiba di Tanah Air pada 13 Oktober pukul 20.55 dan sampai Kebumen pukul 03.55.

Tertua

Dari 865 calon haji asal Kebumen, Mohammad Kaeri Madyasa menjadi calon haji tertua. Warga RT 02 RW 01 Desa Klepusanggar, Kecamatan Sruweng itu berumur 94 tahun. Dengan niat yang kuat, Moh Kaeri sehari-hari bekerja sebagai buruh tani berhasil mewujudkan mimpinya berangkat ke Tanah Suci.

Secara administrasi Kaeri tercatat usia 89 tahun. Tetapi dia mengaku usianya mencapai 94 tahun. Menurut dia ada kekeliruan dalam pencatatan data di desanya saat masih duduk di sekolah rakyat.

Hingga sejak itu usianya tercatat lebih muda 5 tahun dari sesungguhnya. Kaeri memiliki niat pergi haji sejak muda. Puluhan tahun dia menyisihkan penghasilannya untuk melaksanakan rukan Islam kelima itu. Meski begitu uang yang dimiliki masih kurang untuk melunasi.

“Untung ada saudara mau nutupi. Alhamdulillah bisa berangkat tahun ini,” tutur bapak satu anak dan kakek empat cucu masih tampak sehat itu. Keinginannya untuk berhaji pun beberapa kali diuji.

Tahun 2013 sempat akan berangkat karena masuk dalam kuota prioritas jamaah haji lansia mengingat usianya lebih 80 tahun. Tetapi karena ada pembangunan kompleks Masjidil Haram, kuota haji Indonesia dipangkas hingga 20 persen. Hal itu berdampak pencoretan nama Kaeri sebagai jamaah haji 2013. (J19-52)