Uji Coba Pembukaan Lahan Tebu Kebumen Berhasil
KEBUMEN - Kebumen terpilih sebagai salah satu daerah penyangga program swasembada gula nasional. Karena itu, sejak tahun 2011 Kebumen menghidupkan kembali perkebunan tebunya di 6 kecamatan, Mirit, Ambal, Buluspesantren, Klirong, Petanahan dan Sadang. Ternyata uji coba seluas 80 hektar sejak Oktober 2011 dan dipanen pada Juni 2012, sukses. Sehingga, programnya diperpanjang oleh Pemerintah Pusat hingga 2014.
" Uji coba itu adalah kerjasama Pemerintah Pusat melalui Dinas Perkebunan Jawa Tengah dengan kelompok-kelompok tani 6 kecamatan. Uji coba pertama dinilai berhasil, sehingga diteruskan sampai 2014," ujar Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kebumen, Ir H Sutarno MSc, Kamis (16/8), di Ambal.
Keberhasilan disebabkan petani peserta program sudah berpengalaman puluhan tahun berbudidaya tebu dengan menjadi pemasok tebu Pabrik Gula Kalibagor Kabupaten Banyumas. Petani berhenti menanam tebu ketika pabrik gula Kalibagor ditutup sekitar tahun 2000 lalu. Ketika Pemerintah memutuskan menghidupkan kembali budidaya tebu di lahan mereka, mereka antusias menyambut. Apalagi, tata cara penanaman dan perawatan tebu tak serumit padi atau jagung. Juga, tak mudah terserang hama dan penyakit. Hanya saja, umur tanaman tebu lebih panjang dibandingkan palawija, yaitu 8 sampai 10 bulan.
" Berdasarkan pengamatan kami, tanaman tebu di kawasan pesisir Mirit sampai Petanahan lebih cepat tumbuh dibandingkan tebu yang ditanam di pegunungan seperti Sadang. Di pesisir umur panen 8 bulan, sedangkan di pegunungan 10 bulan," jelas Sutarno. (Dwi)(KRjogja.com)