Masyarakat Kebumen Digerakkan Bantu Korban Kekeringan

KEBUMEN,  – Dampak kekeringan pada musim kemarau di Kebumen semakin meluas. Merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, ratusan ribu jiwa di 87 desa yang tersebar di 17 kecamatan mengalami krisis air bersih.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban kekeringan, Pemkab Kebumen menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk memberikan bantuan air bersih. Sebagai teladan, para pejabat di lingkungan Pemkab Kebumen bergotong royong untuk membantu korban kekeringan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen Adi Pandoyo dalam surat edaran nomor: 365/1830 tentang bantuan penanggulangan kekeringan mengimbau agar PNS memberikan kepedulian dalam bentuk bantuan air bersih.

Bagi pejabat eselon II diminta untuk berpartisipasi dengan menyumbangkan air bersih sebanyak dua tangki, eselon III satu tangki serta eselon IV setengah tangki. Adapun harga satu tangki diperhitungkan sebesar Rp 175.000.

Bumbung Kemanusiaan

Imbauan serupa juga disampaikan kepada sekolah-sekolah melalui gerakan bumbung kemanusiaan. Selain mendorong para guru, para siswa agar menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk membantu mereka yang berada di wilayah kekeringan.

Begitu juga kepada para pengusaha di Kebumen diminta untuk peduli. BPBD Kebumen mencatat, hingga saat ini bantuan air bersih yang telah masuk sebanyak 973 tangki baik dari pihak swasta maupun dari PNS.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Muhyidin mengatakan, bantuan air bersih sebenarnya sudah dialokasikan melalui APBD murni dan APBD Perubahan sebesar Rp 400 juta. Tetapi diperkirakan anggaran tersebut tidak mencukupi mengingat musim kemarau kali ini cukup panjang.

“Menurut perkiraan BMKG, kemarau yang berdampak pada kondisi kekeringan akan berlangsung mundur hingga Bulan Desember mendatang,” ujar Muhyidin.

(Supriyanto/CN19/SMNetwork) suaramerdeka.com