Perhutani Dapat Bagi Hasil Rp 45 Juta
KEBUMEN – Jumlah pengunjung Pantai Menganti di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kebumen, membludak saat Lebaran lalu. Selama Juli itu terdapat pengunjung 75 ribu orang.
Pemerintah Desa Karangduwur telah menyiapkan dana sharing (bagi hasil) atas pendapatan dari pengelolaan objek wisata tersebut kepada Perhutani pada Juli sebesar Rp 45,7 juta. Adapun pada Agustus tengah direkapitulasi.
Sebelumnya, dana sharing yang telah diserahkan kepada Perhutani itu sebesar Rp 26.870.000 dan Rp 5.500.000. Total hingga Juni mencapai Rp 46.464.000. “Sharing pembayaran kepada Perhutani sebesar 30 persen itu sudah kita laksanakan dengan tertib,” kata Ketua Pengelola Pantai Menganti, Sukiran didampingi anggota Tunisman dan Bejo Priyono, Rabu (26/8).
Diakuinya, sharing Juli memang belum diserahkan kepada Perhutani. Hal itu karena terjadi kesalahpahaman dari pihak Perhutani dengan melaporkan kepada pihak berwajib atas ketidaksengajaan warga saat melaksanakan kerja bakti terkait pelebaran jalan menuju Pantai Menganti beberapa waktu silam.
Untuk diketahui, saat kerja bakti yang dibantu dengan alat berat itu ternyata menumbangkan sebanyak enam pohon jati milik Perhutani. “Padahal pohon jati itu posisinya sudah menggantung di pinggir jalan, sehingga tumbang saat dilaksanakan perbaikan jalan,” imbuh Sukiran. Selanjutnya, pohon tersebut dipotong.
Tiga pohon rencananya digunakan untuk jembatan darurat menuju Pantai Menganti yang berbatasan dengan Sawangan. Dua pohon dibeli oleh pemilik warung yang menyediakan makanan untuk warga yang mengikuti kerja bakti. Dan satu pohon yang sebagian digunakan untuk kayu bakar itu sudah membusuk.
Salah Paham
Hingga kemudian, pihak Perhutani melaporkan kepada pihak berwajib atas pemanfaatan pohon tersebut. Pendamping Masyarakat Desa (PMD) Sukamsi yang ditemui kemarin langsung memberikan penjelasan kepada Perhutani.
Menurutnya, sikap Perhutani itu karena ada kesalahpahaman terkait pemanfaatan enam pohon jati menyusul perbaikan jalan menuju Pantai Menganti. Dan pohonnya pun kemudian diserahkan kepada Perhutani.
Termasuk pohon yang dibeli oleh pemilik warung. “Jadi sudah tidak ada masalah lagi karena telah diselesaikan secara kekeluargaan,” jelasnya. Kepala Desa Karangduwur Basir juga telah menemui Wakil Kepala Administratur Perhutani wilayah Kedu Selatan Purwerejo, Arif Fitri Syahputra dan Asper Gombong Selatan Suhartoyo.
Ia menjelaskan, jalan menuju Pantai Menganti itu sudah ada sejak lama. Namun kondisinya tidak berfungsi maksimal. Dan jalan tersebut hanya dipakai saat kemarau. Kendati demikian, jalan tersebut selalu dilewati setiap digelar karnaval dalam rangka 17 Agustus.
Bahkan setiap malam Jumat Kliwon dijadikan tradisi bagi kepala desa yang menjabat untuk keliling melewati jalan tersebut. Jadi dengan diperbaikinya jalan itu menjadikan fungsi jalan maksimal. Kini, saat pengunjung Pantai Menganti membludak, jalan tersebut dijadikan jalur alternatif. (K5- 78)
SUMBER : suaramerdeka.com