Awal Musim Tanam Mundur

 

KEBUMEN - Awal musim tanam (MT) I Tahun 2014/2015 di Daerah Irigasi (DI) Sempor dipastikan mundur menyusul kemenyusutan cadangan air di Waduk Sempor. Pasalnya, volume air di Waduk Sempor belum memenuhi syarat minimal untuk dialirkan karena hanya tersisa sekitar 17 juta m3.

"Irigasi dari Waduk Sempor baru akan dibuka setelah volume air sudah mencapai minimal 25 juta m3," kata Kepala Dinas Sumberdaya Air dan Energi Sumberdaya Mineral (SDA dan ESDM) Kebumen, Suhartomo didampingi Kepala Bidang Irigasi, Muchtarom, kemarin.

Untuk memulai musim tanam, petani mau tak mau harus menunggu hujan. Hujan menjadi satu satunya harapan agar volume air Waduk Sempor bisa meningkat minimal 25 juta m3.

"Kita semua berharap prakiraan datangnya musim hujan tidak meleset," ujarnya.

Dia menyebutkan, begitu volume air sudah mencapai 25 juta m3, saluran segera dibuka untuk memenuhi kebutuhan irigasi.

Mulai Dialirkan

Adapun untuk mengatasi kekurangan air DI Sempor, khususnya Sekunder Kejawang, perlu dialkukan penanganan pengambilan air dari waduk Wadaslintang melalui Saluran Sekunder Bersole. Hal itu diusulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).

"Untuk efisiensi air waduk para petani diminta segera melakukan pengolahan tanah dan persemaian," tandasnya.

Dari pantauan Suara Merdeka, sebagian besar sawah di daerah irigasi Sempor sudah selesai panen palawija. Pasca panen palawija petani membiarkan saja lahan yang kering tanpa air. Mereka mengaku enggan berspekulasi untuk membuat persemaian karena datangnya musim penghujan masih belum jelas.

"Lagi pula percuma membuat persemaian kalau tidak ada air untuk menanam," ujar Sarmidi (40) petani di Sempor.

Sementara itu, untuk Saluran Induk Wadaslintang Barat mulai dialirkan Kamis (16/10). Yakni Saluran Blater, Jatipurus, Banjaran, Karangtanjung, Bojongsari, Seliling, Jlarang, dan Kuwarasan. Selain itu, Daerah Irigasi Kedungsamak, Daerah Irigasi Kaligending, dan Daerah Irigasi Pesucen. Sedangkan untuk daerah Irigasi Bedegolan dan Merden Kanan baru akan dibuka pada 1 November.

Adapun volume air Waduk Wadaslintang juga berkurang lantaran untuk saluran Induk Wadaslintang Timur (SIWT) yang mengaliri wilayah Purworejo telah dialirkan sejak 1 Oktober.

Jika pada 15 September lalu volume aktif air di Waduk Wadaslintang sebanyak 258,570 juta m3 dengan elevasi 171,63 mdpl pada 13 Oktober lalu menurun menjadi 251,936 juta m3 dengan elevasi 170,93. Air keluar untuk dialirkan atau out flow ke SIWT sebesar 6 m3/detik. (J19-78).

sumber : suaramerdeka