Baznas Kirim 100 Tangki Air Bersih
KEBUMEN – Krisis air bersih akibat kekeringan yang melanda sebagian wilayah Kebumen memantik kepedulian sejumlah pihak. Bantuan salah satunya diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kebumen yang mengirimkan 100 tangki air bersih. Bantuan air bersih senilai Rp 175 juta itu dikirimkan ke puluhan desa yang dilanda kekeringan yang tersebar di enam kecamatan.
Yakni Karanggayam, Sruweng, Pejagoan, Sempor, Rowokele, dan Buayan. Pengiriman bantuan yang bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen itu dilepas oleh Ketua Badan Pelaksana Baznas Kebumen drh Djatmiko dari halaman Sekretariat Baznas di Kompleks Gedung Haji Jalan Veteran Kebumen, Rabu (26/8).
“Pengiriman bantuan air bersih ini merupakan bagian dari Program Kebumen Peduli, yakni peduli kepada korban bencana kekeringan,” ujar Ketua Badan Pelaksana Baznas Kebumen drh Djatmiko kepada Suara Merdeka di sela-sela acara. Bantuan air bersih kepada korban kekeringan oleh Baznas, imbuh Djatmiko, terus dikirim pada saat kemarau panjang.
Tahun 2011 sebanyak 100 tangki, 2012 sebanyak 50 tangki, 2014 sebanyak 50 tangki dan tahun 2015 ini dikirimkan sebanyak 100 tangki. Adapun dana bantuan berasal dari infak yang dihimpun oleh Baznas Kebumen.
Program Kebumen
“Selain membantu korban bencana alam seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, maupun korban kebakaran, Program Kebumen Peduli juga bertujuan membantu masyarakat kurang mampu di bidang perumahan yang tidak layak huni baik akibat kemiskinan termasuk korban bencana,” imbuh Djatmiko.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Muhyidin menyampaikan, hari pertama dilakukan penyaluran sebanyak 48 tangki. Air bersih sejumlah itu dikirim ke 15 desa yakni Desa Karangpoh, Peniron Kecamatan Pejagoan, Pakuran, Condongcampur, Karangpule Kecamatan Sruweng.
Kemudian Desa Ginandong, Kalirejo, Penimbun Kecamatan Karanggayam, Candi Karanganyar, Sukomulyo Rowokele, Kedungringin, Somagede Sempor, Tugu, Banyumudal dan Desa Karangsari, Kecamatan Buayan.
“Kami mengerahkan 10 mobil yang terdiri atas enam mobil tangki milik BPBD, dua tangki milik PDAM, satu mobil truk sewaan dan satu mobil pickup yang berisi jeriken air bersih,” ujar Muhyidin seraya menyebutkan mobil pikap dipakai untuk menyalurkan bantuan ke daerah dengan medan yang sulit dijangkau tangki seperti Desa Giripurno dan Condongcampur. (J19-78)
sumber : suaramerdeka.com