Hujan, Petani Kebumen Sulit Tanam Palawija

KEBUMEN - Petani di wilayah pegunungan Kabupaten Kebumen mengalami kesulitan menanam palawija akibat tingginya curah hujan meski memasuki musim kemarau sejak awal Mei 2013. Bahkan, petani yang terlanjur menyebar benih kacang hijau dan kedelai harus kecewa lantaran terendam air sehingga membiarkan lahannya.

"Bulan Mei lalu saya terlanjur menyebar 10 kilogram benih kacang hijau senilai Rp 70 ribu. Namun semuanya membusuk akibat terendam air hujan. Setelah itu, lahan saya biarkan menganggur dulu sambil menunggu cuacanya kering," ungkap Ny Karsiyem (60), warga Dukuh Serpih    Desa Seling    Kecamatan Karangsambung   Kebumen, Minggu (09/06/2013).

Menurut para petani kawasan pegunungan wilayah Kecamatan Karangsambung dan Karanggayam Kebumen yang tak memiliki jaringan irigasi teknis, selama ini mereka hanya menanam padi  sekali dalam setahun, yaitu sepanjang musim penghujan. Setelah panen padi di bulan April  ataupun Mei, biasanya mereka menanam aneka palawija atau tembakau. Namun pola tanam semacam itu menurut mereka sepertinya sulit terealisasikan pada tahun 2013 ini.

"Melihat curah hujan tinggi akhir-akhir ini dan persediaan air di parit-parit di dekat lahan pesawahan cukup deras, saya ptuskan menanam padi lagi. Bila rencana ini berhasil,  berarti khusus di tahun 2013 ini kami bisa panen padi 2 kali dalam setahun," jelas San  Wardi.(Dwi)(KRjogja.com)