Koperasi Diminta Jemput Bola

KEBUMEN – Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kebumen Djoko Soetrisno meminta koperasi menerapkan sistem jemput bola. Pasalnya, persaingan dengan lembaga perekonomian lain, seperti perbankan saat ini kian ketat.

Sedangkan peluang dan celah yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan koperasi belum dilakukan secara optimal. “Kami juga butuh peningkatan SDM agar menguasai IT yang tinggi serta kondisi lingkungan yang mendukung,” jelas Djoko Soetrisno di sela-sela acara Hari Koperasi ke-68 di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kebumen, Rabu (12/8).

Acara yang dihadiri ratusan anggota koperasi dan BMT di Kebumen itu, diisi seminar manajemen risiko dalam rangka penguatan kelembagaan koperasi. Tampil sebagai narasumber Muhammad Ridwan dengan moderator Mundir Hasan. Dikatakan Djoko Soetrisno, koperasi mengedepankan kekeluargaan, kebersamaan membangun, dan kesadaran.

Proaktif

Jadi pengelola lembaga keuangan tersebut harus proaktif. Misalnya, menangkap adanya peluang kebutuhan masyarakat yang belum dipenuhi dan mencari celah untuk pengembangannya.

Djoko yang didampingi mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermades) Kebumen Siti Alfiah Anggriani menyebutkan, di Kebumen terdapat 520 koperasi, termasuk BMT.

Ketua Koperasi Pegawai republik Indonesia (KPRI) Kebumen Kadar menjelaskan, koperasi dalam kiprahnya mampu memberdayakan masyarakat dan memberi kontribusi kepada pemerintah, baik dalam mengatasi pengangguran, menekan kemiskinan, dan mengembangkan ekonomi kerakyatan.

Kadar yang juga ketua panitia mengemukakan, seminar itu merupakan puncak rangkaian hari koperasi ke-68 tahun 2015 yang jatuh pada 12 Juli dan pelaksanaannya diundur, karena bersamaan Ramadan. Rangkaian acaranya buka puasa bersama, donor darah, pemeringkatan koperasi sehat, motivasi serta lainnya. (K5-32)

 

sumber : suaramerdeka.com