200 KK Krisis Air Bersih



KEBUMEN - Dampak musim kemarau sudah dirasakan oleh sejumlah warga Kabupaten Kebumen. Sekitar 200 kepala Keluarga (KK) di Desa Watulawang, Kecamatan Pejagoan, dalam beberapa pekan terakhir sudah mengalami krisis air bersih sejak sebulan terakhir ini. Mereka meminta, Pemkab Kebumen segera melakukan droping air bersih.

Menurut Sekretaris Desa Watulawang, Sawaun, sudah sebulan terakhir, warganya kesulitan air bersih. "Dari 225 KK yang ada diwilayah kami, sembilan puluh persen diantaranya sudah mengalami krisis air bersih," kata Sawaun, Kamis (19/7).

Dia menjelaskan, krisis air bersih sudah melanda lima pedukuhan, yakni Dukuh Krajan, Era, Pranji Kebayemen, serta Dungkul. Yang paling parah, krisis air bersih melanda warga di dua RT, yakni RT 09 dan RT 10 yang berada di RW II.

Lantaran sulit mendapatkan air bersih, warga di kedua RT tersebut harus mendapatkan air bersih di desa lain. "Warga kami harus menempuh jarak satu kilometer untuk mendapatkan air bersih di Desa Kajoran (desa tetangga, red)," ujarnya seraya menambahkan, ada enam pedukuhan di desa tersebut.

Krisis air bersih tersebut terjadi menyusul turunnya debit mata air yang selama ini menjadi andalan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Warga pun harus rela mengantri mendapatkan air bersih di mata air itu.

Sawaun menambahkan, sudah melaporkan krisis air bersih yang melanda wilayahnya tersebut, namn sampai saat ini belum ada bantuan air bersih dari Pemka Kebumen, Seperti tahun lalu, ujarnya, desa Watulawang mendapat bantuan air bersih dari Pemkab. Namun, jumlahnya jauh dari cukup karena hanya 1 tanki perhari.

"Di tahun ini kami berharap bantuan air bersih di tambah menjadi dua tanki," katanya seraya mengatakan, bantuan sangat dibutuhkan dalam waktu sesegera mungkin.

Salah satu warga, Jiyo (30) mengatakan, terpaksa bergantian dengan warga lain saat mencari air untuk memasak, minum serta mencuci. "Kaum laki-laki di desa ini baru bisa mandi saat mahrib. Sedangkan sorenya dipergunakan oleh para perempuan untuk mandi dan mencuci," kata Jiyo ditemui, kemarin. (cah/din)

sumber : Radar Banyumas