Rel Kereta Api Jadi Tempat Ngabuburit

PEJAGOAN – Setiap sore, rel Kereta Api (KA) di sepanjang Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kebumen selalu ramai pengunjung. Warga Desa Kedawung dan sekitarnya menggunakan tempat itu, untuk ngabuburit (menunggu berbuka puasa). Mereka berkumpul di sepanjang bantaran rel, tepatnya di sebelah timur stasiun Sokka.

Para pengunjung dari berbagai usia. Selain berkerumun, mereka juga bermain di sepanjang rel tersebut. Dan mereka serentak akan meninggalkan rel setiap kali ada kereta lewat. Untuk mengetahuinya dari getaran yang mereka rasakan di atas real. Sesaat kemudian, setelah kereta menjauh, mereka duduk-duduk kembali.

Di tempat tersebut para pengunjung melakukan berbagai aktivitas. Dari sekedar tongkrong, memukul bantalan rel dengan batu, atau menggilaskan paku pada kereta api yang lewat. Saat diambil kembali, paku tersebut sudah berbentuk seperti pisau.

“Tempat ini setiap hari menjelang magrib memang selalu ramai. Khususnya selama Ramadan,” tutur Agus Susanto (21) salah satu pengunjung.

Aktivitas Berbahaya

Diakuinya, warga yang terdiri atas orang tua, remaja dan anak-anak ini memang cukup besar nyalinya. Apalagi tempat ngabuburit itu berada di rel kereta. Menurut Agus, warga sudah terbiasa ngabuburit di rel KA dan hafal benar, kapan waktunya KA lewat.

Kendati berbahaya dan penuh resiko, sejauh ini belum pernah ada korban tertabrak kereta api. “Kan bareng-bareng, sehingga kalau akan ada kereta lewat, pasti diketahui. Lagian tempat ini dekat dengan pintu perlintasan dan stasiun,” imbuhnya. Adanya aktivitas berbahaya tersebut, berulang-ulang petugas stasiun Sokka melakukan penertiban.

Namun ngabuburit di rel KA itu seperti menjadi tradisi setiap Ramadan, seingga sulit dihilangkan. “Biasanya para petugas langsung turun dengan menggunakan pengeras suara menyampaikan tentang bahaya dan larangan ngabuburit di sini,” imbuh Ibnu Pamungkas (36), salah satu pengunjung.

Lebih lanjut, sama halnya seperti larangan mandi di laut, meskipun telah berulang-ulang dilakukan penertiban dan diberi papan imbauan, tetap saja pengunjung banyak yang mandi. Sehingga warga yang telah mendapat peringatan untuk tidak ngabuburit di rel KA itu pun masih membandel. (K5- 32/ suaramerdeka.com /LintasKebumen©2015)