Bencana Kekeringan Mulai Mengancam; 1.056 Tangki Air Bersih Disiapkan
KEBUMEN – Kesulitan air bersih di sejumlah wilayah mulai mengancam, menyusul masuknya musim kemarau. Seperti ritual wajib setiap musim kemarau melanda, sejumlah desa di Kabupaten Kebumen mengalami kesulitan air bersih. Khususnya yang berada di wilayah pegunungan.
Pasalnya, sebagian mata air diwilayah pegunungan debitnya mulai berkurang. Pemkab Kebumen melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai mengambil langkah antisipatif menghadapi datangnya musim kemarau yang mengakibatkan sejumlah daerah mengalami kesulitan air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Eko Widianto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Muhyidin mengatakan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah dalam antisipasi menghadapi musim kemarau nanti. Diantaranya dengan mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang masuk dalam data status darurat kekeringan.
Pada tahun ini, BPBD Kebumen mengalokasikan bantuan air bersih sebanyak 1.268 tangki. Setiap tangkinya berisi 5.000 liter. Mengantisipasi kesulitan air bersih tersebut, BPBD Kebumen juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 250 juta melalui APBD Kebumen tahun 2015. “Anggaran sebesar itu untuk droping air bersih sebanyak 1.268 tangki,” terang Muhyidin, Minggu (14/6).
Namun mengingat realisasi droping air bersih pada musim kemarau 2014 mencapai 1.623 tangki, BPBD kemudian mengusulkan tambahan 788 tangki dengan anggaran Rp 150 juta melalui APBD Perubahan. Sehingga untuk tahun 2015, BPBD Kebumen secara keseluruhan telah menyiapkan 2.056 tangki air bersih.
Nantinya, air bersih tersebut akan didistribusikan ke desa-desa yang mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau. Muhyidin sendiri memprediksi warga akan mulai mengalami kesulitan air bersih pada Juli mendatang. Namun, pihaknya sudah siap mengirim bantuan tersebut jika ada permintaan di bulan Juni ini.
“BPBD sudah siap melakukan droping karena memang sudah diantisipasi,” tegasnya.
Data BPBD Kebumen, jumlah desa rawan kekeringan dan rawan kekurangan air bersih di Kabupaten Kebumen, tahun lalu mencapai 84 desa mengalami kekurangan air bersih. Pada tahun ini cenderung menurun dan hanya terpetakan 77 desa di 16 kecamatan.
Penyebab berkurangnya jumlah desa rawan air bersih, karena program pipanisasi di sejumlah wilayah telah selesai. Sehingga warga sudah dapat menikmati kebutuhan air bersih setiap saat.
Sedangkan 77 desa yang diprediksi rawan krisis air bersih tersebut meliputi, wilayah Kecamatan Ayah 13 desa, Kecamatan Sempor 10 desa, Kecamatan Pejagoan sembilan desa.
Kemudian Alian delapan desa, Sruweng tujuh desa, Karangsambung lima desa, Poncowarno lima desa, Padureso empat desa, Rowokele empat desa, Kebumen empat desa, dan Buayan tiga desa. Selain itu, di Kecamatan Karanggayam terdapat dua desa, Karangganyar dua desa. Kecamatan Prembun, Adimulyo dan Kutowinangun masing-masing satu desa. (ori/sus/ Radar Banyumas /LintasKebumen©2015)