Giat Ikuti Pameran, Dongkrak Penjualan

KEBUMEN – Pelaku bisnis batu akik di Kebumen memang harus berani mengambil terobosan agar bisa bertahan di tengah ketatnya persaingan. Jika tidak, bisa dipastikan usaha yang dijalani tidak akan berumur panjang. Salah satu upaya untuk mendongkrak penjualan batu adalah dengan giat mengikuti pameran di luar kota.

Bagi pemilik Lukulo Gemstone, Barli Halim, mengikuti pameran batu tidak sekadar mendongkrak penjualan batu akik di pasar yang lebih luas. Lebih dari itu, dengan mengikuti pameran sekaligus menyosialisasikan kekayaan batuan asal Kebumen kepada masyarakat di Indonesia, pecinta batu pada khususnya.

“Batu-batu yang kami bawa juga batu-batu asli Kebumen,” ujar Barli Halim di workshop dan galeri Lukulo Gemstone di Jalan HM Sarbini Nomor 183 Kebumen, baru-baru ini.

Adapun jenis batu yang menjadi andalan untuk dibawa pameran ke luar daerah seperti Jakarta, Solo, Yogyakarta, dan Semarang adalah berbagai varian batu badar besi atau Iron Jasper Chalsedony yang sudah menjadi ikon batu Kebumen.

Selain memiliki varian terbanyak, tingkat kekerasannya lebih tinggi dibanding daerah lain. Berbagai varian seperti red hot magnet crystal (merah cabai), multy colour magnet crystal (badar besi panca warna), frog egg magnet crystal (badar besi telor kodok), dan multy colour magnet crystal tranparent (badar besi panca warna tembus).

“Selain itu, memiliki potensi luar biasa untuk masuk pasar nasional maupun bisa bersaing di level internasional,” ujar Barli yang optimistis batuan badar besi Kebumen bisa bersaing dengan batu bacan (chrysocolla).

Multiefek

Barli menyampaikan, tren batu di Kebumen memiliki multiefek luar biasa. Ribuan petani batu di wilayah utara dan selatan terus tumbuh. Ribuan perajin yang tersebar di seluruh wilayah Kebumen, ribuan pedagang aksesoris batu akik, ratusan pengusaha peralatan poles, ribuan seller lokal sangat diuntungkan dari sisi ekonomi industri ini.

“Agar batu Kebumen tetap berharga tinggi ada hal yang harus diperhatikan. Petani batu perlu mencari mencermati dan mengambil bahan baku yang benar-benar menjadi produk batu akik berkelas. Pasalnya, tidak semua bahan batu bisa dijadikan batu akik yang bagus. Selain untuk menjaga keseimbangan alam, produk batu akik Kebumen yang tidak berstandar akan berdampak pada turunnya citra batuan Kebumen,” katanya.

Salah satu yang giat mengikuti pameran ialah Bengkel Batu “Badar Besi” yang memiliki markas di Pasar Rabuk, Kebumen. Mereka memenuhi undangan pameran batu mulai dari Jakarta, Yogyakarta, hingga Surabaya. Yang menarik, bengkel yang memiliki anggota komunitas batu juga membawa batu koleksi anggotanya untuk dibawa ke pameran.

“Saat ini kami sedang melakukan persiapan mengikuti pameran batu di Surabaya,” ujar Sudarto (38), salah satu pentolan bengkel Badar Besi Kebumen.

Pada bagian lain, menurut perajin batu akik Danni Hantoro, untuk mendongkrak gairah perajin batu, perlu diadakan pameran dan kontes batu di Kebumen secara berkala. Dia melihat banyak perajin batu maupun kolektor yang memiliki koleksi yang bagus tetapi tidak ada wadah untuk ajang apresiasi batu. Dengan adanya kontes, perajin tentu akan semangat menghasilkan karya yang terbaik. (Supriyanto-78/ Suaramerdeka.com