Musim Tanam Kedua Sedot Banyak Pupuk

BULUSPESANTREN – Alokasi pupuk tersedot cukup banyak untuk masa tanam (MT) 2 ini. Bahkan untuk Petroganik, pada April lalu sudah melebihi ketentuan Perbup mencapai 219,6 persen. Dikhawatirkan, alokasi pupuk sampai Desember sudah tidak mencukupi kebutuhan petani di kabupaten berslogan Beriman ini. Pasalnya, untuk alokasi pupuk yang disediakan untuk Agustus mendatang saja sudah tersedot pada April-Mei ini.

Dari data Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Kebumen menyebutkan, realisasi penyaluran pupuk sampai April untuk Urea sebanyak 9.441 ton (36,7 persen), SP36 sebanyak 2.530 ton (40,16 persen), ZA sebanyak 1.685 ton (33,37 persen), Ponska sebanyak 5.395 ton (4,11 persen), dan Petroganik sebanyak 5.745 ton (73,65 persen).

Adapun alokasi tahun 2015 untuk Kebumen, Urea sebanyak 25.700 ton, SP 36 sebanyak 63.00 ton, ZAsebanyak 5.050 ton, Ponska 11.700 ton, dan Petrogranik 7.800 ton.

Sehingga, sisa alokasinya Urea hanya 16.259 ton, SP 36 hanya 3.770 ton, ZA hanya 3.365 ton, Ponska hanya 6.305 ton, dan Petroganik hanya 2055 ton. “Dari realisasi sampai April saja, untuk Petroganik telah melebihi alokasi sesuai Perbup sampai April 219,6 persen,” kata Kepala Disperindagsar Kabupaten Kebumen Azam Fatoni didampingi Kasi Perlindungan Konsumen Agung Patuh, kemarin.

Penambahan Alokasi

Menurut Azam, evaluasi dilakukan setelah MT 2 dengan mengajukan penambahan alokasi ke Gubernur Jateng. Dan kondisi stok di gudang penyangga produsen PT Pusri Palembang dan PTPetrokimia Gresik di Gombong saat ini masih mencukupi.

Per 6 Mei lalu masih tersedia Urea 1.794 ton, SP36 sebanyak 16 toon, ZA sebanyak 432 ton, Ponska 24 ton, dan Petroganik 2 ton. Azam menjelaskan, penyerapan pupuk yang mengurangi alokasi bulan berikutnya itu, karena banyak terserap untuk memenuhi kegiatan program di sektor pertanian. Antara lain gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP PTT).

Sayangnya, program yang menyaratkan adanya kelompok tani itu berpengaruh terhadap petani yang tidak mengikuti program. “Terus terang petani yang tidak ikut program jadi sulit mendapatkan pupuk,” kata Salamah (60), petani Desa Jogopaten, Kecamatan Buluspesantren yang mengadu ke Suara Merdeka, kemarin.

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kebumen Sudarmaji berharap mendapatkan laporan dari petani untuk ditindaklanjuti dengan mengundang distributor atau agen pupuk serta pihak terkait lainnya.

Sementara itu, salah satu distributor pupuk CV Tunggal Jaya Gombong, Ika Sari yang dihubungi Suara Merdeka secara terpisah menegaskan, distribusi pupuk sudah sesuai alokasi Perbup untuk bulan bersangkutan. “Jika pun masih kurang, maka mengambil alokasi bulan berikutnya,” katanya. (K5-32/ Suaramerdeka.com /LintasKebumen©2015)