Perajin Bubuk Kedelai Dapat Perhatian Dinas Koperasi


PREMBUN - Perajin bubuk kedelai di Desa Prembun, Kecamatan Prembun, Kebumen mendapat perhatian dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kebumen. Usaha yang masih digeluti secara perseorangan oleh Tri Wahyuningsih (37), warga Prembun itu bakal dikembangkan lebih besar lagi.

Bahkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kebumen yang mengunjungi langsung tempat usaha tersebut pada Rabu (29/8) kemarin, berinisiatif mengupayakan bantuan dari provinsi maupun pusat. Ia yang didampingi Kabid UMKM Drs Akhmad Sudiyono mengatakan bahwa potensi bubuk kedelai sangat menjanjikan. "Kami optimis usaha tersebut mampu mengharumkan daerah," katanya.

Terbukti, Tri Wahyuningsih yang mengikuti lomba tingkat provinsi baru-baru ini meraih juara harapan dua. Sebagai perajin yang tergolong pendatang baru, prestasi yang diperolehnya tersebut cukup membanggakan. Produksi bubuk kedelai dengan merk Natural Black Soy yang telah didaftarkan di Kementrian Kesehatan itu pun sudah dipasarkan di berbagai daerah Jawa Tengah serta luar Jawa seperti Lampung.

Bubuk kedelai yang dijadikan minuman tersebut berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Natural Black Soy yang dikemas rapi dengan bungkus aluminium foil. "Kami mengutamakan higienitas," kata Tri yang juga menyenyam bangku sekolah kesehatan tersebut.

Hanya, untuk peralatan yang dimilikinya masih sederhana. Pihaknya masih memproduksi secara manual. Tempatnya pun terpisah pada setiap prosesnya. Misalkan untuk penggilingannya di tempat lain, sedangkan pengayakan serta pengemasan bubuk kedelai di rumahnya. Bahkan minuman tersebut tanpa pengawet, dan mampu bertahan hingga satu tahun.

Djoko Soetrisno menganjurkan perajin bubuk kedelai tersebut masuk koperasi untuk membentuk kelompok, sehingga lebih mudah untuk mengajukan bantuan. (K5)

sumber ; suaramerdeka