Awal Ramadhan, Harga Elpiji Stabil

Kebumen, ANTARA Jateng - Harga elpiji ukuran tiga kilogram di berbagai pangkalan dan pengecer di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, selama awal puasa Ramadhan 1433 Hijriah relatif stabil dengan pasokan dari agen yang lancar, meskipun terjadi peningkatan permintaan masyarakat.

"Ada peningkatan permintaan saat Ramadhan ini, tetapi distribusinya lancar dan stok juga mencukupi sehingga harga tetap stabil," kata Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar Pemerintah Kabupaten Kebumen Agung Patuh Gunawan Ahmadi di Kebumen, Senin.

Harga elpiji di tingkat pangkalan di daerah itu Rp13.500 per tabung, sedangkan tingkat pengecer antara Rp14.000 hingga Rp14.500.

Hingga saat ini, di Kabupaten Kebumen terdapat sembilan agen gas elpiji, sekitar 450 pangkalan, dan tiga stasiun pengisian bahan bulk elpiji. Tiga SPBE itu masing-masing di Kecamatan Kebumen Kota, Buayan, dan Karanganyar.

Ia mengatakan, kebutuhan gas elpiji tiga kilogram di daerah itu setiap bulan tercatat 449.800 tabung.

Namun, katanya, pada Juli 2012, Kebumen mendapatkan tambahan pasokan elpiji menjadi 536.300 tabung sebagai antisipasi menghadapi Ramadhan 1433 Hijriah.

"Kami mengajukan permintaan ke Pertamina melalui Hiswana Migas Kedu untuk tambahan itu dan telah direalisasi. Saat ini telah didistribusikan. Hasil pemantauan kami, persediaan elpiji di lapangan sangat mencukupi," katanya.

Ia menjelaskan, untuk kebutuhan selama 1-20 Agustus 2012 yang secara khusus guna menghadapi Lebaran, telah diajukan tambahan permintaan elpiji menjadi 519.000 tabung.
Pihaknya hingga saat ini terus memantau distribusi dan perkembangan harga elpiji di pasaran, termasuk mengantisipasi kemungkinan terjadi penimbunan oleh spekulan.

"Bisa saja situasi peningkatan kebutuhan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran ini dimanfaatkan oleh spekulan untuk mendapatkan keuntungan, sehingga kami rutin melakukan pengawasan baik terhadap barang, agen, maupun pangkalan," katanya.

Ia mengimbau masyarakat di kawasan selatan Jateng itu tidak perlu khawatir terhadap persediaan elpiji karena stok barang tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka selama Ramadhan.

Selain itu, katanya, pelaku usaha juga harus memiliki tanggung jawab besar untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang relatif wajar.

"Jadi pelaku usaha juga punya tanggung jawab memasok barang ke pasaran untuk kebutuhan konsumen, sedangkan masyarakat juga tidak perlu panik karena stoknya cukup. Kalau masyarakat panik lalu melakukan aksi borong malah nanti memicu kenaikan harga. Kami terus berusaha menjaga keseimbangan antara persediaan, kelancaran distrubusi, dan permintaan barang itu," katanya. 

Sumber : antar jateng.com

326621977elpiji.jpg