Petani Kebumen Panen 'Si Badur'

KEBUMEN - Menjelang musim kemarau setiap tahunnya atau sepanjang  bulan April, para petani walur atau si badur (Amorphophallus variabilis)  di kawasan pegunungan Kecamatan Sadang, Karanggayam dan Alian  Kebumen, menikmati  musim panen raya umbi tanaman ini. 

"Mengingat umbi ini adalah bahan baku tepung si badur yang diekspor ke Jepang sebagai bahan pembuat mi di negara itu, petani selalu bersemangat untuk memanennya. Dibandingkan jenis umbi lainnya, umbi ini harganya paling tinggi. Bisa mencapai Rp 1500,- per kilogram di tingkat petani, Rp 1.700,- per kilogram di tingkat pengepul dan Rp 1.900,- per kilogram di tingkat pedagang," ungkap Ny Sarjiman,  pedagang umbi si badur di Dukuh Watu Tumpang  Desa /Kecamatan Karangsambung Kebumen, Minggu (26/04/2015).

Sebagai pedagang atau 'juragan' si badur satu-satunya di Kebumen, Ny Sarjiman mampu mengirim 6 hingga 7 ton umbi basah ke sebuah pabrik pengolahan umbi  si badur di Jawa Timur. Dalam sebulan, dirinya bisa 3 sampai 4 kali melakukan  pengiriman umbi basah. Sedangkan pengiriman umbi kering dilakukan 1 kali, yaitu 
di akhir musim panen.

"Biasanya di akhir musim panen atau sudah jarang turun hujan, umbi saya  rajang setebal 1 sentimeter, kemudian dikeringkan dan dikirim dalam keadaan  kering," jelas Ny Sarjiman yang sudah 20 tahun lamanya menjadi juragan walur.
(Dwi) (KRjogja.com)