Giok Jawa Diminati Konsumen dari Tiongkok ; Mengulik Batuan Khas Kebumen (1)

MENGULAS batuan asli Kabupaten Kebumen seperti tak ada habisnya. Satu varian batuan muncul tidak akan lama diikuti dengan varian batuan lain yang tak kalah menariknya.

Keanekaragaman batuan yang terkandung di kabupatan yang memiliki kawasan cagar alam geologi itu seperti tidak pernah selesai digali. Salah satu jenis batuan legendaris yang ditemukan di kabupaten yang pada zaman purba menjadi dasar samudera itu ialah batu giok Jawa. Batu giok yang ditemukan antara lain jenis nephrite jade sejenis batu giok tang ditemukan di Aceh.

Tak hanya jenis giok nephrite, di Kebumen ternyata keluar varian jadeite jade. Bahkan deposit batu yang masuk kategori langka ini relatif cukup banyak ditemukan di kawasan utara Kebumen persisnya di Kecamatan Sadang yang berbatasan dengan Banjarnegara. Adep Suryana (27), perajin batu yang juga pemilik Pondok Batu Suryana Gemstone membenarkan adanya deposit jadeite jade di Kebumen.

Warga Dusun Klepurubung, Desa Triwarno, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen itu mengaku sudah menemukan varian batu ini sejak dua tahun lalu. Saat ini di bengkelnya dia menyimpan sekitar dua kuintal bongkahan jadeite jade untuk diolah menjadi berbagai macam produk seperti batu cincin maupun liontin.

Ditemukan di Myanmar

“Namun bagus juga batu giok ini diolah menjadi patung maupun manik-manik gelang dan kalung,” ujar Adep Suryana kepada Suara Merdeka, Selasa (12/3). Pria yang sejak lima tahun menjadi perajin batu itu menambahkan, pada awalnya masyarakat mengetahui bahwa giok yang ditemukan di Kebumen merupakan nephrite jade.

Tetapi setelah dimasukkan di laboratorium gemologi di Jakarta maupun Yogyakarta giok yang dia temukan masuk kategori jadeite jade tipe A. Secara mineral, kualitas giok jenis ini di atas nephrite jade namun masih di bawah imperial jade.

“Yang jelas tingkat kekerasan giok jadeite lebih keras dibandingkan giok nephrite,” imbuh Suryana mengakui warna giok Jawa masih kalah dibandingkan dengan giok asal Aceh. Suryana menyebutkan gemolog ragu menyebutkan batu tersebut merupakan natural Indonesia karena dalam studi geologi selama ini hanya ditemukan di Myanmar dan Tiongkok.

Menurut dia, sampai saat ini masih belum ada riset bahwa di Kebumen sudah sejak lama ditemukan batu giok jadeite. “Yang jelas, batu giok jawa asal Kebumen banyak diminati terutama konsumen asal Tiongkok,” ujarnya menyebutkan selama ini dia memasarkan batu secara online melalui Facebook maupun secara langsung.

Sementara itu, giok jadeite memiliki warna yang khas giok yaitu hijau, orange kemerahan, warna lavender, hingga biru kehijauan. Sedangkan batu giok nephrite memiliki warna cenderung putih susu. Selain itu, giok jadeite diklaim lebih keras karena memiliki tingkat kekerasan antara 6,5 hingga 7 skala mohs. Sedangkan Nephrite hanya memiliki tingkat kekerasan antara 6 hingga 6,5 skala mohs saja. (Supriyanto-78)

sumber : suaramerdeka.com