Hama Ulat Serang Tanaman Cabai di Kebumen
KEBUMEN - Akibat terserang penyakit, puluhan hektar tanaman cabai di Kecamatan Buluspesantren dan Ambal Kebumen ditelantarkan oleh pemiliknya. Di lahan yang sudah dipenuhi semak-semak, tanaman cabai dibiarkan dan sebagian mati mengering.
"Lahan ini mulai ditanami cabai sekitar awal Februari 2015 lalu. Ketika tinggi tanaman mencapai 20 sentimeter, banyak yang layu terserang penyakit. Karena sulit diharapkan untuk bisa panen, akhirnya pemiliknya membiarkannya begitu saja," ujar Suyono, petani Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Senin (09/03/2015).
Selain lahan cabai milik Sumarno, sejumlah lahan cabai milik sejumlah petani Setrojenar lainnya juga mengalami hal yang sama. Modal pembelian benih dan pupuk yang besar menyebabkan petani frustasi dan membiarkan lahannya terlantar begitu saja.
Penyakit yang menyerang tanaman cabai di desanya itu menurut Suyono bukan disebabkan kekurangan penyiraman ataupun pupuk, namun diduga kuat akibat serangan hama ulat pada daun dan batang serta hama uret yang menyerang akar. Serangan hama tersebut terhitung kronis sehingga mematikan tanaman, sedangkan tanaman yang masih bertahan hidup, terlihat kurus dan layu.
Selain di Setrojenar, lahan cabai yang terserang hama dan petaninya gagal panen juga terjadi di Desa Bercong Buluspesantren dan Entak Kecamatan Ambal. "Serangan hama ini muncul mungkin akibat cuaca musim penghujan yang terlalu basah dan memunculkan banyak ulat dan uret. Kami berharap, musim kemarau mendatang petani cabai di sini bisa panen bagus dan melimpah," ujar Wahyudi, petani Desa Entak. (Dwi)(KRjogja.com)