Embung Cangkring, Keindahan dari Tapal Batas
SADANG – Tak hanya Gunung Kidul di Yogyakarta saja yang memiliki sejumlah embung. Kecamatan sadang dibatas utara Kabupaten Kebumen juga ada. Embung tersebut diantaranya adalah Embung Seboro, Cangkring, dan Wonosari. Embung merupakan penampung air hujan buatan yang dibangun dengan membentuk cekungan diatas perbukitan.
Embung berfungsi untuk menampung air hujan saat musim hujan dan menyediakan kebutuhan air bagi warga khususnya petani saat musim kemarau. Embung Cangring terletak di Desa Cangkring Kecamatan Sadang. Embung yang bersebelahan dengan situs megalitikum Menhir Watu Tumpeng Tanggul Asih ini berada diatas perbukitan dengan ketinggian lebih dari 300 meter diatas permukaan air laut.
Perbukitan ini memanjang dari barat ke timur tersebut berada diantara dua lembah yang dialiri dua sungai yaitu Sungai Luk Ulo dibagian utara dan Sungai Cangkring di bagian selatannya. Pemandangan yang disajikan tak usah diragukan lagi. Barisan perbukitan hijau nan rapi khas pegunungan menjadi pemandangan yang akan disajikan. Terlebih jika pada musim penghujan.
Pemandangan akan lebih indah dipadu hamparan sawah mendiami lereng hingga dasar lembah bersanding nyaman dengan aliran sungai. Jika cuaca sedang mendukung maka akan terlihat Gunung Sumbing dan Sindoro yang gagah berdiri diarah timur dari embung yang berjarak 34 Km dari Kota Kebumen ini.
Embung Cangkring merupakan embung yang mudah dikunjungi. Lokasinya berada dipinggir dari jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Wonosobo. Dibangun ahun 2011 menggunakan dana APBD Provinsi Jateng, Embung Cangkring mampu menampung air hujan sebanyak 8.700 m3. (LintasKebumen©2014)