265 Desa Tak Punya Pangkalan Elpiji

KEBUMEN – Dari 460 desa di Kebumen, 265 desa di antaranya belum memiliki pangkalan gas elpiji 3 kilogram. Akibatnya, sebaran distribusi elpiji tersebut tidak merata dan terjadi penumpukan alokasi elpiji di satu wilayah. Sementara wilayah lain kekurangan.

Hal itu terungkap dari hasil pemetaan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kebumen terkait pendistribusian elpiji 3 kg.

Kepala Disperindagsar Kebumen, Azam Fatoni didampingi Kasi Perlindungan Konsumen Agung Patuh mengemukakan, mestinya, dari 460 desa di Kebumen itu memiliki pangkalan elpiji 3 kg. Karena itu, alokasinya proporsional dan mendasari kebutuhan di satu wilayah. Di samping itu sebarannya lebih merata.

“Pemerataan pangkalan elpiji juga mengurangi mata rantai pendistribusian ke pengecerpengecer sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan harganya,” kata Azam. Setelah hasil pemetaan pendistribusian elpiji difinalisasi, lanjut Azam, akan ditindaklanjuti dengan penataan dan penambahan pangkalan elpiji di kabupaten berpenduduk 1,3 juta tersebut.

Kemudian dibuat peraturan daerah dan dikuatkan dengan payung hukum serta dikoordinasikan dengan pihak terkait, terutama dengan Pertamina. Terkait penambahan alokasi elpiji 3 kg, Dsperindag saat ini tengah mengusulkan ke Pertamina.

Penambahan

Menurut Azam, pada Januari 2015 sudah ada penambahan sebesar 7,4 persen dari realisasi Desember 2014 sebanyak 689.200 tabung. Maka alokasi pada Januari 2015 sebanyak 740.252 tabung dan penambahannya mencapai 51.052 tabung atau 7,4 persen.

Kendati demikian, kuota untuk tahun 2015 ini belum ada. Azam mengaku sudah mengusulkan untuk kebutuhan elpiji 3 kg tahun 2015 yakni 14 persen dari alokasi tahun 2014 sebanyak 2014. 604.708 tabung per bulan. Maka usulannya sebanyak 689.390 tabung per bulan.

Ia menjelaskan, dilaksanakannya pemetaan pendistribusian elpiji 3 kg ini karena meningkatnya jumlah pengguna elpiji 3 kg, migrasi pengguna elpiji 12 kg ke 3 kg, penggunaan yang tidak berhak, serta rantai distribusi yang terlalu panjang dan tumpang tindihnya penyaluran.

Di kabupaten berslogan Beriman ini terdapat 10 agen elpiji 3 kg dan 435 pangkalan. Sementara itu, sejumlah warga menyambut baik adanya penataan dan penambahan pangkalan elpiji 3 kg di Kebumen.

Kendati demikian, Saodah (43), warga Klirong berharap kepada pihak terkait untuk mengawasi pendistribusiannya. Sehingga, antara pangkalan satu dengan pangkalan lain tidak rebutan wilayah pendistribusian ke pengecer. Hal senada dikatakan Sukija (58), warga Desa Sangubanyu, Kecamatan Buluspesantren yang menganggap masih stabil harga elpiji 3 kg yakni Rp 15 ribu per tabung. (K5-78)

 

sumber : suaramerdeka.com