KEBUMEN  - Dilatarbelakangi mimpi besar mengekspor kopi berasa khas berupa kopi kawasan pantai Kebumen, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen mengikutkan serbuk kopi dari biji kopi Robusta yang ditanam di pantai Kecamatan Petanahan Kebumen dalam  seleksi rasa kopi di Dinas Perkebunan Jawa Tengah. Untuk mewujudkan mimpi itu Pemkab mulai menanam kopi secara besar-besaran di pantai-pantai Kebumen.

" Selama ini ekspor kopi didominasi kopi kawasan pegunungan, seperti kopi Temanggung, kopi Gayo dan Lampung. Agar Kebumen bisa berbicara di pasar kopi harus punya kopi bercita rasa khas yang tak ditemui di sentra kopi lainnya, yaitu kopi yang ditanam di lahan pantai dekat laut," ujar Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kebumen, Ir Djoenedi Faturachman MS, seusai penanaman ratusan bibit kopi Robusta, Arabica, Liberica, Javanica  dan kopi nyamplung di bawah tegakan pohon cemara laut Pantai Lembupurwo dan Wiromartan Kecamatan Mirit Kebumen, bersama kelompok-kelompok tani setempat, Kamis (16/01/2015).

Menurut Djoenedi, sejak kemunculan komoditas kopi produksi kebun kopi Yuri Dulloh di Desa Pucangan  Kecamatan Ambal Kebumen, tahun 2014 lalu, Pemkab Kebumen bertekad menjadikan kopi sebagai komoditas hasil hutan bukan kayu (HHBK) andalan yang laik ekspor dengan ditanamnya kopi secara besar-besaran sejak November 2014.

"Kopi produksi Saudara Yuri rutin dipasok ke kafe-kafe Jogja dan Jakarta serta dibeli dalam skala kecil oleh pengusaha Australia. Selain teruji di berbagai pameran, juga lulus uji untuk mengisi outlet-outlet di berbagai derah di Indonesia milik pengusaha asal Gombong, Martha Tilaar," jelas Djoenedi.

Mengingat kopi cocok ditanam di bawah naungan, sejak November 2014 Dishutbun Kebumen  menanam ratusan bibit kopi di hutan-hutan rakyat Kebumen dan Desember 2014, 5 ribu bibit kopi ditanam di hutan Perhutani di Kecamatan Sempor  Kebumen bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan setempat dan Perum Perhutani. Penanaman akan terus berlanjut  di sepanjang tahun 2015. (Dwi) 
 (KRjogja.com)