Hasil Panen Padi Membaik

 

KEBUMEN - Hasil panen padi di Kebumen musim tanam pertama 2014 ini relatif bagus. Selain jarang ada hama tanaman, produksi meningkat dan kualitas gabah pun lebih baik.

Bahkan saat panen harga gabah kering panen di daerah Kebumen masih tinggi, sehingga disambut suka cita para petani. Seperti dialami sejumlah petani di Desa Gesikan, Kecamatan Kebumen, Jumat kemarin yang bersemangat memetik padi yang sudah menguning dan tua. Sebagian petani malah telah menjemur padi dan gabah di sepanjang jalan antar kecamatan.

Ny Suharti (50) warga Desa Gesikan mengakui menanam padi jenis bestari seluas 15 ubin (tiap ubin 12 meter persegi). Saat dipanen beberapa hari lalu menghasilkan sekitar 6 kantong atau dua kuintal gabah. "Gabahnya bagus, meski agak warga gelap karena Suharti sembari asyik menjemur gabah.

Hal yang sama diungkapkan Slamet, juga warga Gesikan. Dia memiliki lahan padi seluas 20 ubin. Saat dipanen mampu menghasilkan gabah kering panen sekitar 2,5 kuintal. Saat ini harga gabah kering panen masih lumayan tinggi berkisar Rp 420.000,- per kuintal.

Ciherang

Sumantri, petani di Desa Gesikan mengakui, menanam padi seluas 20 ubin jenis ciherang.

Varietas itu tergolong bagus dan harga jual saat panen juga lumayan tinggi.

Dari tanaman seluas itu, dia bisa memanen gabah kering sekitar dua kuintal pula. Harga gabah ciherang bisa mencapai Rp 500.000 per kuintal.

Menurut Sumantri, pada musim tanam tahun ini memang tidak ada gangguan hama yang berarti.

Curah hujan pun cukup. Bahkan petani bisa menanam tepat waktu, sehingga saat panen menjelang musim pancaroba. Waktu untuk menjemur pun cukup, karena saat ini curah hujan mulai berkurang.

Daerah Kebumen memang salah satu penyangga pangan di Jateng Selatan. Bahkan tiap tahun di daerah ini masih bisa mencapai surplus beras sampai 200.000 ton.

Daerah pertanian di Kebumen diuntungkan dengan tersediannya irigasi sepanjang thaun dari saluran Waduk Sempor dan waduk Wadaslintang serta beberapa bendung. (B3-32)

sumber : suaramerdeka