KEBUMEN – Tahun 2015 merupakan tahun terakhir kepemimpinan pasangan Buyar Winarso dan Djuwarni sebagai bupati dan wakil bupati Kebumen. Wakil Bupati Djuwarni menyampaikan, sejak 2010 sudah banyak yang mereka lakukan dan capaian yang diperoleh.

Antara lain, meningkatkan APBD dari Rp 1,06 triliun tahun 2010 menjadi Rp 2,03 triliun di tahun 2015. Begitu juga dengan pendapatan daerah, dari Rp 991 miliar pada 2010 naik menjadi Rp 1,97 triliun tahun 2015. Adapun pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp 60 miliar di tahun 2010 meningkat menjadi Rp 173 miliar.

Daftar capaian pembangunan itu disampaikan Djuwarni dan dipamerkan saat rapat koordinasi Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) Komisariat Wilayah Jateng di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen, baru-baru ini. Acara tersebut dihadiri Sekda Provinsi Jateng Sri Puryono KS dan para sekda kabupaten/kota di Jateng.

Capaian lain yang dipamerkan Djuwarni ialah peningkatan angka indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 71,12 di tahun 2010 menjadi 72,25 di tahun 2015. Rata-rata sekolah sebesar 6,87 di tahun 2010 menjadi 6,93 di tahun 2013. Sedangkan angka melek huruf sebesar 90,74 menjadi 91,78 di tahun 2013. Harapan Hidup “Tingkat kemiskinan turun dari 22,70 persen di tahun 2010 menjadi 19,58 persen di tahun 2014,” katanya menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Kebumen sebesar 4,15 di tahun 2010 menjadi 4,20 di tahun 2013.

Saat ini usia harapan hidup warga Kebumen 70,45. Artinya, perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur 70-71 tahun. Dalam rangka meningkatkan derajat dan pelayanan kesehatan, salah satunya dilakukan peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap sebanyak 10 unit. Juga pembangunan 27 unit Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), peningkatan rumah sakit tipe B dan pembangunan rumah sakit tipe C di Kecamatan Prembun. “Juga telah dibangun Unit Pengobatan Penyakit Paru guna memberikan pelayanan khusus bagi penderita paru-paru,” tandasnya. (J19-32)

sumber : suaramerdeka.com