Pasca Banjir, Siswa SD Sumberadi Diliburkan

KEBUMEN – Banjir yang menerjang Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen, Minggu (4/1) malam mengakibatkan kerusakan sejumlah infrastruktur. Diantaranya jalan di depan balai desa setempat yang baru saja diaspal terkelupas cukup dalam, sehingga membahayakan pengendara yang melintas.

Selain itu, seluruh kelas, ruang kantor, perpustakaan dan fasilitas lain di SD Negeri Sumberadi tergenang banjir. Senin (5/1) lumpur sisa banjir tertinggal cukup tebal. Padahal Senin kemarin merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur semester dan akhir tahun. Pihak SD Negeri Sumberadi pun terpaksa meliburkan seluruh aktifitas belajar mengajar selama sehari. Beruntung buku-buku pelajaran tidak ikut terendam karena ditempatkan di tempat yang lebih tinggi.

Pantauan di lapangan, Senin pagi, warga setempat bersama relawan PMI, Resimen Mahasiswa (Menwa) Politeknik Darma Patria, dan anggota TNI Kodim 0709 Kebumen, ikut membantu membersihkan lingkungan sekolah dari sisa lumpur banjir. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen mengirimkan mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot lumpur-lumpur yang susah dibersihkan secara manual.

Tak hanya di SD Negeri Sumberadi, di SMP Negeri 6 Kebumen yang letaknya tak jauh dari Balai Desa Sumberadi juga mengalami nasib serupa. Seluruh ruang kelas juga terendam genangan banjir. Bahkan sedikitnya 245 buku pelajaran kelas 7 dan 8 rusak dan sejumlah perangkat laboratorium bahasa terendam. Pihak sekolah mengerahkan seluruh siswanya membersihkan ruang kelas mereka dari sisa lumpur, dan sejumlah siswa lainnya mengevakuasi buku-buku pelajaran ke tempat yang lebih aman.

“Ini adalah banjir terbesar dari yang selama ini pernah terjadi. Biasanya tidak sampai masuk ruang kelas, tapi ini sampai masuk cukup dalam,” kata Romadi, warga setempat.

Sementara, tanggul Sungai Kedungbener jebol penyebab tergenangangnya desa setempat. Kemarin mulai ditutup dengan tanah yang ditumpuk menggunakan karung dari BPBD. “Ini penanganan darurat untuk mengantisipasi sewaktu-waktu terjadinya luapan kembali dari sungai,” kata Sekda Adi Pandoyo, saat meninjau lokasi banjir, Senin (5/1).

Adi Pandoyo menambahkan, tanggul-tanggul jebol di Sungai Kedungbener bakal diperbaiki secara permanen tahun ini menggunanakan anggaran dari APBD 2015. “Sudah kita anggarkan, tahun ini kita perbaiki,” ujarnya didampingi Kepala Bappeda Sabar irianto, dan Kepala Dinas ESDM dan SDA Suhartomo.

Sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kebumen, Minggu (4/1) sore hingga malam menyebabkan banjir dan tanah longsor. Banjir menerjang sejumlah desa di Kecamatan Alian, seperti di Desa Krakal, Kalirancang, Sawangan, dan Seliling. Banjir tersebut menggenangi beberapa ruas jalan yang mengakibatkan terputusnya jalur vital penghubung Desa Krakal dan Kebumen.

Desa Krakal kembali terendam banjir setelah akhir tahun 2014 lalu diterjang dua kali banjir cukup parah. Jalan sepanjang
300 meter di timur Kantor Kecamatan Alian terendam banjir setinggi hingga pinggang orang dewasa. Penyebabnya, karena sungai tak mampu menampung air, sehingga meluap melalui tanggul darurat yang baru diperbaiki. Namun, banjir kali ini tidak sampai menggenangi rumah warga.

Selain itu, jalan penghubung Pasar Sruni-Karakal di Desa Kalirancang juga terendam banjir hingga 80 centimeter. Di Desa Sawangan hingga
Desa Surotrunan terendam hingga sepaha orang dewasa. Akibatnya, jalan terputus dan tidak dapat dilalui kendaraan. Kendaraan yang akan ke Krakal terpaksa harus memutar melalui jalur barat.

Selain banjir, hujan deras juga mengakibatkan tanah longsor di Desa Kalgending, Kecamatan Karangsambung. Tebing sepanjang 30 meter longsor dan sempat menutup akses jalan raya Kebumen-Karangsambung. Namun, DPU Kebumen bergerak cepat membuka akses jalan menggunakan alat berat. Pukul 20.00 jalan pun bisa dilalui kendaraan.(ori)

sumber : radarbanyumas.co.id