Sektor Wisata dan Jasa Jadi Andalan ; Hari Jadi Ke-79 Kebumen

MESKI Hari Jadi Kabupaten Kebumen 1 Januari 1936 masih menjadi polemik, daerah berpenduduk 1,3 juta jiwa ini belakangan terus tumbuh. Selama ini pertanian masih menjadi andalan, namun beberapa tahun terakhir bergeser ke pariwisata. Bahkan sektor pariwisata makin menjadi unggulan daerah.

Apalagi daerah agraris yang setiap tahun mampu surplus beras ini memiliki poteni wisata alam lengkap. Ada wisata gua, wisata pantai, wisata kebumian (geologi), dan wisata pedesaan. Bahkan dari semua objek wisata selama 2014 mampu menyedot pengunjung dan memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp 5 miliar. Tak heran bila Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebumen, Hery Setyanto, mencanangkan kunjungan wisata pada 2015 mencapai satu juta pengunjung. Hal itu wajar karena pada 2014 jumlah pengunjung sudah mendekati angka tersebuit.

Bahkan semua objek wisata seperti Pantai Petanahan, Pantai Logending, Pantai Suwuk dan Gua Jatijajar terus dipoles guna menarik wisatawan. Pada 2014, objek wisata Pantai Suwuk di Kecamatan Puring meraih penghargaan dari Provinsi Jateng sebagai salah satu objek wisata terbaik. Objek wisata yang memiliki panorama indah di dekat Pantai Karangbolong itu juga telah dilengkapi dengan bangunan kios-kios yang permanen.

Ada wahana binatang, pesawat terbang, kolam renang anak, dan sebagainya. Gandeng PHRI “Kami juga menggandeng biro perjalanan dan berkoordinasi dengan PHRI serta mengadakan temu biro perjalanan dan promosi ke luar daerah seperti di Brebes, Wonosobo, Banyumas, Purbalingga dan sekitarnya. Kami berharap target pendapatan 2015 Rp 5,6 miliar tercapai,” tandas Hery.

Sektor lain yang juga tumbuh yakni pertanian holtikultura. Di sepanjang daerah pantai selatan atau Urut Sewu Sejak sepuluh tahun terakhir dilkenal sebagai lahan subur dan produktif untuk buah-buahan. Paling menonjol yakni hasil semangka, melon dan pepaya california. Daerah pemasaran holtikultura Kebumen juga meluas ke kota-kota besar di Jawa seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Jakarta.

Bahkan setiap hari ada puluhan truk mengangkut semangka langsung dari panenan petani Kebumen selatan seperti di kecamatan Mirit, Ambal, Buluspesantren, Petanahan dan Puring. Adapun sektor bisnis eceran dan jasa juga tumbuh pesat.

Apalagi Pemkab Kebumen selama lima tahun terakhir terus membenahi pasar daerah. paling fenomenal yakni renovasi Pasar Tumenggungan dengan biaya sekitar Rp 52 miliar, disusul renovasi Pasar Prembun, Ambal, Kutowinangun, Karanganyar serta Petanahan. Perbaikan pasar daerah itu pun berimbas pada bergeraknya tempat usaha di daerah Kebumen. Pertokoan baru bermunculan. Sedangkan tempat usaha lama dipercantik. Perdagangan dan perbankan pun tumbuh. Bahkan bisnis cafe, distro pakaian, dan busana muslim serta rumah makan tumbuh pesat.

Demikian pula usaha kecil seperti kios buah, kios kerajinan dan makanan serta tempat usaha lainnya. Bupati Buyar Winarso mengaku puas dengan pertumbuhan sektor usaha dan wisata daerah. Bahkan dia optimistis PAD 2015 sebesar Rp 173 miliar akan tercapai. Dia pun membuka lebar keran perizinan. Imbasnya, dunia usaha tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. (KomperWardopo-78) http://berita.suaramerdeka.com