Perayaan Natal di Kebumen Berlangsung Aman

KEBUMEN – Hari raya Natal diperingati umat kristiani di Kabupaten Kebumen dengan khidmat dan berlangsung aman dan damai, Kamis (25/12). Pemeluk agama Kristen maupun Katholik mengikuti misa Natal di sejumlah gereja yang tersebar di kabupaten berslogan Beriman itu. Ribuan umat Katholik, malam sebelumnya menjalankan ibadat misa malam Natal. Salah satunya berlangsung di Gereja Katolik St Yohanes Maria Vianney di Jalan Sutoyo Kebumen, Rabu (24/12/) malam.

Sebelum peribadatan dimulai, digelar drama Natal singkat yang diperankan remaja gereja. Adapun misa yang dipimpin Romo Yohanes Vidi Wahyudi dan Romo Kristophorus Warsito itu dimulai dari pukul 20.00 hingga 21.30. Peringatan Natal di gereja itu mengangkat tema “Berjumpa dengan Allah bersama Keluarga”.

Sementara itu, untuk mengamankan prosesi misa malam Natal, anggota kepolisian dan TNI dikerahkan. Sebelum misa berlangsung, polisi memeriksa ruangan gereja untuk memastikan tidak ada ancaman keamanan. Selain menjaga keamanan lingkungan gereja selama misa berlangsung, polisi juga mengatur arus lalu lintas di Jalan Sutoyo yang cukup padat.

Beberapa personel TNI tampak berjaga di beberapa sudut gereja. “Polres Kebumen mengamankan jalannya misa Natal di gereja-gereja di Kebumen. Seluruh personel dibantu dari TNI dan pemuda diterjunkan untuk menjaga keamanan proses misa,” kata Kapolres Kebumen, AKBP Faizal saat memantau pengamanan di Gereja Katolik St Yohanes Maria Vianney.

Lilin Candi AKBPFaizal menambahkan, pengamanan perayaan Natal ini yang dilaksanakan Polres Kebumen, selain menitikberatkan pada pengamanan gereja juga terhadap permukiman masyarakat. Selain itu sasaran pengaman lain adalah objek wisata, jalur pergerakan orang dan barang, seperti terminal, stasiun kereta api serta tempat keramaian lain. Pihaknya menggelar Operasi Lilin Candi 2014 selama 10 hari. Yakni terhitung sejak 24 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015. Sebanyak 360 personel Polres Kebumen ditambah 37 personel TNI dari Kodim 0709, serta dari institusi terkait seperti Satpol PP, Dishubkominfo, Dinkes dan Saka Bhayangkara.

Adapun total personel yang terlibat dalam operasi ini sebanyak 512 orang. “Operasi ini mengedepankan tindakan preemtif dan preventif, yang didukung kegiatan deteksi dini serta penegakan hukum secara profesional dan proporsonal,” ujarnya.

AKBP Faizal menekankan, dalam operasi lilin candi ialah sikap dan tindakan yang humanis dan simpatik terhadap masyarakat. Selain itu perlu dibangun kerja sama dengan TNI dan seluruh stakeholderserta mitra kamtibmas lain. “Optimalkan peran intelijen dan Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan untuk mengetahui setiap potensi kerawanan yang mungkin terjadi serta dinamika yang berkembang,” ujarnya.

Kemudian harus ditingkatkan pengamanan terhadap wilayah yang memiliki kerawanan tinggi, mengoptimalkan fungsi pos pengamanan dan pos pelayanan, cctv dan rest area yang ada dalam rangka memberi pelayan terbaik kepada seluruh masyarakat. (J19-32)suaramerdeka.com