Bulai Serang Tanaman Jagung Urut Sewu
KEBUMEN - Ribuan tanaman jagung di kawasan Urut Sewu Kebumen di sejumlah desa Kecamatan Ambal dan Buluspesantren kini terserang penyakit bulai. Tanaman yang terkena bulai terlihat pucat atau tak segar karena batang dan daunnya terlihat kuning, tidak berwarna hijau selayaknya tanaman sehat.
"Tak hanya tanaman dewasa, bulai juga menyerang tanaman muda yang baru berumur 15 sampai 20 hari seperti milik Sarwono, kakak saya," ujar Suripno, petani jagung Desa Ayam Putih Kecamatan Buluspesantren Kebumen, di lahannya, Kamis (25/12/2014).
Diungkapkan Suripno, bahwa bulai menyerang hampir semua tanaman jagung di Ayam Putih sejak awal Desember 2014 lalu. Bila yang terserang adalah tanaman muda maka tanaman tersebut tak bisa diharapkan menghasilkan bunga dan buah. Petani hanya bisa memanfaatkan daun dan batangnya untuk tanaman ternak saja.
"Sedangkan bila yang terserang adalah tanaman dewasa yang sudah berbunga dan berbuah, maka bunga dan buahnya lama kelamaan akan layu dan mengering," jelas Suripno.
Selain di Ayam Putih, serangan bulai juga menyerang tanaman jagung di Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren, Desa Entak, Kaibon dan Kaibonpetangkuran Kecamatan Ambal Kebumen. Menurut Jaswadi, petani jagung di Desa Entak, serangan bulai sebenarnya bukan dipicu oleh datangnya musim penghujan. Namun berdasarkan pengetahuan petani, penyebab utamanya adalah kualitas benih yang rentan serangan penyakit ini.
"Terbukti dari penuturan para petani yang tanamannya terserang penyakit ini, mereka semua menggunakan benih jagung jenis tertentu yang diduga berdaya tahan lemah terhadap serangan bulai. Sedangkan petani yang menggunakan benih yang berbeda jenisnya, tanamannya selamat tak terserang bulai," ujar Jaswadi. (Dwi)(KRjogja.com)