Menikmati Ketenangan di Waduk Sempor

Gombong: Jika sedang traveling ke Jawa Tengah, cobalah mampir ke Kecamatan Gombong di Kabupaten Kebumen. Di sini, terdapat Waduk Sempor yang sejuk dan berpanorama cantik.

Waduk Sempor menyimpan seribu pesona dan cerita. Keberadaannya, memberikan nuansa sejuk untuk daerah Kebumen yang secara geografis bersuhu panas karena dekat dengan pantai. Udara sejuk di Waduk Sempor, disebabkan perbukitan pinus yang berada disekelilingnya. Hamparan air yang tenang menyatu dengan hijaunya perbukitan, merupakan pemandangan cantik Waduk Sempor yang seringkali dibandingkan dengan Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat.

Menikmati matahari terbit dengan latar riak air waduk dipagari sabuk hijau, merupakan satu hal yang tidak boleh dilewatkan saat berada di Waduk Sempor. Ketenangan akan menyelusup ke dalam jiwa dan memperkaya batin, membuat diri enggan beranjak.

Jalur sepeda dan lari, seolah melengkapi keinginan Anda yang ingin menikmati suasana alam yang sejuk di pagi hari sembari berolahraga. Siangnya, pengunjung yang gemar memancing dapat menyalurkan hobinya. Waduk Sempor merupakan surga bagi para pemancing, karena terdapat banyak ikan nila dan lohan hijau.

Sore pun tiba, saatnya menikmati panorama dengan naik perahu keliling waduk sambil berfoto ria. Anda juga bisa sekadar melepas lelah dengan berteduh di bawah pohon rindang, sambil menunggu malam menjemput.

Bagi yang ingin menikmati suara alam ketika malam menjelang, berbagai wisma dan penginapan di sekitar waduk dapat dijadikan pilihan untuk menginap.

Selain sebagai obyek wisata, waduk terbesar yang ada di daerah selatan Jawa Tengah ini juga dimanfaatkan untuk irigasi petani di wilayah Gombong dan PLTA.

Pembangunan Waduk Sempor dimulai saat Indonesia dikuasai Belanda. Tepatnya pada 1916 Pemerintah Belanda mengidentifikasi bahwa di daerah Gombong terdapat lokasi yang ideal untuk waduk. Identifikasi tersebut dilakukan, untuk menyediakan air yang akan digunakan irigasi daerah di sekitarnya.

Pemerintah Indonesia, melalui para ahlinya, melanjutkan penelitian mengenai lokasi ideal untuk waduk tersebut pada 1950. Hasilnya, sebuah desain waduk di Sempor.

Pada 1958, pembangunan fisik Bendungan Serbaguna Sempor dimulai melalui Proyek Sempor. Namun bangunannya masih dari tanah seadanya. Hingga pada 1967 waduk jebol karena tidak kuat menampung kapasitas air. Sehingga menewaskan 127 orang yang terdiri dari pekerja proyek dan warga sekitar.

Selanjutnya, pada 1968 Waduk Sempor kembali dibangun dengan permanen. Setelah 10 tahun pembangunan, waduk akhirnya selesai pada 1978 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.

Untuk mengenang para korban, dibangunlah Monumen Sempor di komplel Waduk Sempor. Monumen diresmikan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik pada waktu itu, Prof DR Ir Sutami pada Maret 1978.



Tidak sulit untuk mencapai Waduk Sempor yang terletak 8 km dari Stasiun Gombong. Anda bisa naik kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum berupa mikrolet warna ungu, dengan tarif sekitar Rp5 ribu. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai Waduk Sempor, karena medan yang lumayan terjal. Tiket masuknya sangat murah, hanya Rp4500 per orang. 
NIN Metrotvnews.com,