Kedunggong, Desa Terpencil dengan Potensi Agrowisata
SADANG – Desa Kedunggong di kecamatan Sadang memang nyaris tak dikenal oleh warga Kebumen pada umumnya. Letaknya yang jauh dari keramaian ibukota Kabupaten membuat wilayah tersebut menjadi wilayah terpencil. Desa ini berjarak 10 kilometer ke ibukota kecamatan dan sekitar 36 kilometer dari Kota Kebumen.
Namun jangan remehkan desa yang berbatasan langsung dengan kabupaten Banjarnegara dan Wonsosobo ini. Desa Kedunggong memiliki potensi agrowisata bahkan agrobisnis berupa buah-buahan, peternakan, suasana alam dan pemandangan yang indah, serta udara segar khas dataran tinggi. Maklum saja, desa Kedunggong berada di ketinggian 300-720 meter diatas permukaan air laut dan menjadikannya desa tertinggi yang ada di Kabupaten Kebumen.
Potensi buah-buahan yang melimpah seperti buah mangga, rambutan, manggis, salak, pepaya, kakao, duku dan lainnya menjadi denyut nadi perekonomian warga desa. Secara umum, Desa Kedunggong masih cukup asri karena dikelilingi perbukitan hutan rakyat maupun hutan yang dikelola Perum Perhutani. Dari desa ini nampak jelas perbukitan Paras – Sirangkok yang rapi memanjang dari barat ke timur.
Lembah yang dialiri Sungai Luk Ulo dan Sungai Loning di sisi selatan nampak indah dipagari perbukitan. Tak jarang kabut akan menutupinya semakin menambah keindahan alam didesa ini. Potensi tersebut sangat menjajikan sebagai modal kesejahteraan warga desa Kedunggong. Campur tangan Pemda sangat dibutuhkan, salah satunya adalah peningkatan infrastruktur berupa perbaikan jalan. (A1- Lintas Kebumen)