Bangun Reomah Tilaar, Wulan Tilaar Jatuh Cinta dengan Gombong, Kebumen
KEBUMEN - Roemah Martha Tilaar baru saja diresmikan Sabtu (6/12/2014). Bertempat di Jalan Sempor Lama 28, Gombong, Jawa Tengah, bekas rumah masa kecil Martha Tilaar itu akan dijadikan pusat kebudayaan. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud bakti serta kontribusi wanita 78 tahun untuk mengembangkan kekayaan kota Gombong.
Niat Martha Tilaar untuk memberdayakan rumah masa kecilnya ini dimulai sejak beberapa tahun silam. Awalnya tempat tinggal yang dibeli kembali dua tahun lalu tersebut ingin dibuat museum. Namun Wulan Tilaar, selaku pemimpin dari Yayasan Warisan Budaya Gombong, menilai jika museum nampaknya kurang menarik perhatian pengunjung. Setelah berdiskusi dengan timnya, akhirnya terciptalah ide untuk menjadikan Roemah Marta Tilaar wadah pengembangan masyarakat Gombong dalam hal budaya, sosial, serta ekonomi. Sebelum menangani proyek ini, Wulan ternyata belum pernah menginjakkan kaki ke kota asal makanan ringan lanting tersebut.
"Saya appreciate Wulan yang sekolahnya di Amerika mau blusukan seperti ini," ungkap Martha Tilaar saat press conference di Roemah Martha Tilaar, Jalan Sempor Lama 28, Gombong, Jawa Tengah
Kisah menarik pun datang dari Wulan yang merupakan anak pertama Martha sekaligus Vice Chairman Martha Tilaar Group. Wanita 37 tahun tersebut mengaku terpanggil untuk membangun Roemah Martha Tilaar karena sebuah mimpi. Mimpi yang dianggapnya spiritual itu pun membuat Wulan semakin berkomitmen untuk mewujudkan niat sang ibu.
"Beberapa tahun lalu, saya mimpi Mak Ocok melihat ke arah jendela seperti menunggu. Waktu itu saya pikir mungkin minta didoain. Terus ada wacana ini (Roemah Martha Tilaar) saya pikir mungkin ada hubungannya," ungkap Wulan.
Mak Ocok sendiri merupakan orang yang spesial bagi Wulan. Beliau adalah mendiang nenek buyutnya yang membantu sang ibu, Martha Tilaar untuk mendapatkan Wulan sebagai anak pertama. Kala itu Martha belum juga dikaruniai anak setelah 16 tahun pernikahan sehingga kerap diobati dengan jamu-jamuan.
Setelah terjun mengerjakan proyek ini, Wulan mengaku menjadi jatuh cinta dengan Gombong. Ia pun merencanakan agar Roemah Martha Tilaar bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat, sentra informasi, serta ikon dari kota Gombong. Director Martha Tilaar Spa itu pun telah menyiapkan program sampai tiga tahun ke depan.
Pada tahun pertama, Roemah Martha Tilaar akan mengembangkan program bertajuk Kembali Pulang. Pada tahun pertama ini akan dilakukan pembangunan organisasi serta pengenalan kepada media. Membangun Bersama menjadi tema di tahun ke dua. Saat itu Roemah Tilaar akan fokus dalam penguatan program, menarik lebih banyak pengunjung, serta pengembangan organisasi. Sementara di tahun ketiga, adad program Rumah Kita yang akan menjadikan Roemah Tilaar sebagai pusat studi, destinasi pariwisata, serta melakukan partnership global.
"Kami akan melakukan kerja sama di bidang lingkungan hidup, kemasyarakatan, leadership, sesuai dengan visi misi Martha Tilaar, yaitu Beauty Education, Beuty Green, Beauty Culture, dan Empoering Woman. Kami yakin Gombong dan Kebumen bisa menjadi destinasi wisata." jelas Wulan.(eny/wolipop)
SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/12/bangun-reomah-tilaar-wulan-tilaar-jatuh.html#ixzz3LGRZDAo0