Kebumen Sabet Tujuh Prestasi dalam Kontes Sapi Potong se-Jateng

KEBUMEN  - Sebagai satu dari beberapa wilayah penghasil sapi potong, Kabupaten Kebumen terus berupaya meningkatkan kualitas produk ternaknya. Satu upaya terlihat ketika Kontingan Kebumen berhasil meraih tujuh prestasi dalam Kontes Sapi potong tingkat Jateng-DIY.

Kontes diselenggarakan dalam rangka HUT Kabupaten Klaten ke-210 tersebut berlangsung di Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten pada 21-22 November 2014.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen Ir Hj Pudjirahayu mengatakan ketujuh kejuaraan tersebut antara lain juara I dan II untuk kategori sapi pejantan. Para juara mendapatkan trofi dan uang masing-masing sebesar Rp 5 juta dan Rp 3 juta.

"Kategori kejuaraan lainnya yaitu juara I dan II untuk kategori Induk sapi. Sedangkan untuk kategori calon induk sapi meraih juara harapan I, dan juara harapan II," jelasnya dalam siaran pers yang diterima tribunjogja.com dari Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen, Kamis (27/11/2014).

Juri kontes sapi merupakan para ahli dari berbagai perguruan tinggi. Yakni Prof Dr Ir Sumadi MS, Prof Dr Nono Ngadiyono MS dan Dr drh Prabowo Purnomo Putro dari UGM, drh R Kurnia Achjadi M sdari IPB serta Prof Dr Ir Trinil Susilawati MS dari Unibraw Malang. Kegiatan tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pudji menjelaskan, adapun tahapan seleksi yang dilalui adalah tahap pertama berupa seleksi administratif yang diikuti 120 sapi dari 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan DIY. Kabupaten Kebumen mengirim 12 ekor sapi untuk empat kategori.

Tahap kedua, berupa tahapan supervisi dan penilaian ke lokasi seluruh peserta kontes. Dalam tahapan ini berhasil ditemukan nominasi finalis, sembilan ekor sapi Kebumen kembali terpilih. Sedangkan tahap ketiga adalah acara puncak kontes sapi yang diikuti 60 sapi yang telah masuk dalam nominasi finalis.

Bibit Sapi

Pudji melanjutkan, berdasarkan informasi dari para dewan juri, ternyata sapi -sapi peserta kontes sebagian besar berasal dari keturunan yang sama,yakni keturunan Suryolaras, Buul di BIB Ungaran yang berasal dari Kabupaten Kebumen. Bahkan sapi pemenanag dari Bantul dan Sleman sebenarnya berasal dari Kebumen yang diambil saat masih kecil/ pedet.

Terkait hal itu, Pemkab Kebumen diminta untuk melakukan pengendalian keberlangsungan pedet/calon pejantan/ induk. Hal ini dilakukan supaya tidak banyak yang keluar sehingga tidak habis.

"Apalagi melihat kondisi saat ini, di mana pedet lepas sapih terpilih sangat sulit ditemukan akibat banyak yang langsung dijual. Hal tersebut tentu mengkhawatirkan, karena dapat mengancam keberlanjutan pembibitan, karena tidak tersedianya calon-calon pengganti pejantan/ induk yang berkualitas. Untuk itu kami saat ini sedang mengajukan dana talangan untuk kelompok-kelompok tani ternak yang telah terbentuk, untuk mengendalikan keluarnya atau dijualnya sapi-sapi terpilih dari Kebumen," pungkasnya. (toa/tribunjogja)

 

sumber : beritakebumen.info