Penumpang Bus Turun Drastis

KEBUMEN - Sejak kenaikan Bahan Bakar Minyak(BBM) kemarin, jumlah penumpang maupun armada bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang beroperasi di wilayah Kebumen terus mengalami penurunan. Akibat kondisi tersebut, Terminal Kebumen semakin sepi.

Berdasarkan data UPT Terminal Kebumen hingga,Minggu(23/11), jumlah armada bus AKAP/AKDP yang beroperasi saat ini mencapai 40 persen. Jika sebelumnya ada sekitar 320 unit bus AKAP/AKDP yang beroperasi melewati Terminal Kebumen, kini paling hanya sekitar 200 unit saja. Selain itu, penurunan juga terjadi terhadap jumlah penumpang bus AKAP/AKADP. Dimana jumlah penurunan penumpang bus yang masuk di Terminal Kebumen mencapai 50 persen dari hari-hari biasa sebelum kenaikan BBM. Jika dihari-hari biasa sebelum kenaikan BBM, jumlah penumpang di terminal bus bisa mencapai 1000 sampai 1300 penumpang per harinya. Namun semenjak kenaikan BBM, kini jumlah penumpang paling hanya berkisar 500 sampai 600 penumpang per hari.

“UPT Terminal Kebumen juga tidak bisa berbuat apa-apa. Mengingat aturan standarisasi kenaikan tarif sampai sekarang juga belum ditetapkan oleh Pemerintah pasca kenaikan BBM,”kata Kepala UPT Terminal Kebumen, Muhlisin Ssos di sela-sela acara tasyakuran Tahun Baru Hijriyah dan bulan Muharam yang diselelnggarakan oleh UPT Terminal Kebumen bersama Paguyuban Pedagang Terminal Kebumen dan paguyuban sopir bus Bumel di terminal bus Kebumen, Minggu (23/11).
Lanjut Muhlisin, penurunan jumlah penumpang maupun armada bus AKAP/AKDP yang beroprasi ini diperkirakan terjadi akibat naiknya harga BBM. Dimana sebagian besar masyarakat atau penumpang belum siap naik angkutan umum atas kondisi pasca kenaikan BBM. Sedangkan dari pihak angkutan sendiri, naiknya BBM menjadikan biaya operasi yang tinggi, sedangkan aturan penyesuaian tarif belum ditentukan. Sehingga untuk memperkecil kerugian atas membengkaknya biaya operasional pasca kenaikan BBM, sejumlah Perusahaan Otobus(PO) mengambil kebijakan mengurangi jumlah bus yang boroperasi.

“Selain perusahaan otobus , pihak terminal sebearnya juga mengalami kerugian setelah BBM naik. Sebab dengan turunya jumlah penumpang dan armada bus yang beroperasi, retribusi yang masuk ke terminal juga menjadi turun,”jelasnya.

Kepala bagian Tata Usaha (Kabag TU) Terminal Kebumen,Yogo Pryitno menambahkan, meski aturan kenaikan tarif angkutan pasca kenaikan BBM belum ada. Namun sejumlah AKAP maupun AKADP sudah ada yang menaikan tarif sekitar 25 persen dari harga awal. Kendati demikian, ada pula sejumlah AKAP/AKDP yang belum menaikan tarif atau harga tiketnya. Mereka yang belum menaikan tarifnya, karena memilih untuk menunggu aturan kenaikan tarif angkutan ditetapkan.

“Bagi sejumlah bus yang belum menaikan tarif atau harga tiketnya sampai sekarang diantaranya,bus Sinar Jaya, Damri dan Sumber Alam kelas ekonomi,”papar Yogo (ben/bdg/radarbanyumas)

SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/11/penumpang-bus-turun-drastis.html#ixzz3K2PWH1Y6